Mengikis Kesombongan dengan Hal Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari

Laduni.ID, Jakarta - Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha menekankan bahwa bagian penting dari ajaran Islam adalah kemanusiaan yang terbebas dari sifat sombong (takabbur) dan bangga diri (‘ujub). Tidak perlu bingung bagaimana mewujudkannya. Gus Baha mencontohkan bagaimana hal-hal sederhana seperti menerima makanan dari orang lain atau memakan hidangan sedekah, dapat menjadi ladang amal untuk menumbuhkan kerendahan hati.
“Karena makan dari sedekah itu ya biasa, Nabi itu ya sering makan sedekah (dalam konteks yang ditujukan pada Nabi disebut hadiah). Tujuannya apa? Agar tidak sombong,” jelas Gus Baha.
Menurut Gus Baha, Nabi Muhammad SAW dan para ulama terdahulu yang tidak pernah merasa gengsi untuk makan dari makanan orang lain. Hal ini bukan sekadar urusan perut, melainkan sebuah ikhtiar untuk menghancurkan ego dan mempererat tali persaudaraan. Di sinilah hikmahnya.
Lebih lanjut, Gus Baha juga mengutip sebuah kisah dari kitab Ihya’ Ulumuddin yang menceritakan seorang sahabat yang mengambil makanan dari rumah temannya tanpa izin untuk menjamu tamu. Dahulu hal itu dianggap biasa saja, karena memang lumrahnya keakraban di antara para sahabat. Ini juga menggambarkan betapa dalam persaudaraan sejati, harta benda, terutama makanan, tidaklah menjadi sekat sama sekali. Semuanya terasa seperti milik bersama, karena niatnya adalah untuk kebaikan dan kebersamaan.
Gus Baha menyebutkan, bahwa hakikatnya, konsep berbagi dan mendahulukan orang lain ini selaras dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Hasyr ayat 9:
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...