Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Ayat 91
Ayat ini turun berkenaan dengan seorang pria tunanetra, menurut suatu riwayat bernama ‘Abdulla>h bin Ummi Maktu>m, yang ingin ikut berjihad di jalan Allah namun tidak mampu karena kekurangannya itu.
-
عَنْ زَيْدٍ بْنِ ثَاِبتٍ قَالَ: كُنْتُ أَكْتُبُ لِرَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَكُنْتُ أَكْتُبُ بَرَاءَةً، فَإِنِّيْ لَوَاضِعُ القَلَمِ عَلَي أُذُنِي إِذْ أُمِرْنَا بِالقِتَالِ، فَجَعَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَنْظُرُ مَا يَنْزِلُ عَلَيْهِ، إِذْ جَاءَ أَعْمَى فَقَالَ :كَيْفَ بِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَأَنَا أَعْمَى ؟ فَنَزَلَتْ (لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلَا عَلَى المَرْضَى...). (1)
Zaid bin S|a>bit berkata, “Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam menugasiku menulis ayat-ayat yang diturunkan kepada beliau. Suatu hari aku diminta beliau menulis Surah Bara>’ah (at-Taubah). Begitu aku taruh pena di telingaku, sadarlah diriku bahwa Allah memerintahkan kami berperang. Rasulullah s}allalla>hu ‘alaihi wasallam pun memperhatikan ayat yang telah diturunkan kepadanya. Pada saat itu datanglah seorang tunanetra. Ia berkata, ‘Bagaimana dengan diriku? Aku tidak bisa melihat.’ Saat itu turunlah ayat, laisa ‘alad}-d}u‘afa>’i wala> ‘alal-mard}a>.”
Sumber artikel:
Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017
(1) Hasan; diriwayatkan oleh Ibnu Abi> H{a>tim dari jalur ayahnya dari Hisya>m bin ‘Ubaidilla>h ar-Ra>zi> dari Ibnu Ja>bir dari Ibnu Farwah dari ‘Abdurrah}man bin Abu> Laila> dari Zaid bin s\a>bit. Lihat: Ibnu Abi> H{a>tim, Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}i>m, juz 6, hlm. 1861, hadis nomor 10205. Hisya>m bin ‘Ubaidilla>h ar-Ra>zi> adalah perawi yang s}adu>q dan hadisnya bisa dijadikan hujah. Lihat: Ibnu Abi> H{a>tim, al-Jarh} wa at-Ta‘di>l, (Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet. 1, 1953), juz 9, hlm. 67. Ibnu Ja>bir, seperti halnya Hisya>m bin ‘Ubaidilla>h ar-Ra>zi>, adalah perawi yang s}adu>q. Lihat: Ibnu H{ajar al-‘As\qala>niy, Taqri>b at-Tahz\i>b, hlm. 831. Sementara itu, perawi sisanya s\iqa>t dan termasuk perawi dalam kitab S{ah}i>h}}. at}-T{abra>niy juga meriwayatkan hadis ini, namun redaksi riwayatnya tidak mengaitkan peristiwa di atas dengan turunnya Surah at-Taubah/9: 91, melainkan dengan Surah al-Fath}/48: 17. Al-Hais\amiy mengatakan bahwa dalam sanad hadis ini terdapat perawi bernama Muh}ammad bin Ja>bir as-Suh}aimiy yang menurutnya d}aif namun hadisnya masih pantas ditulis. Lihat: al-Mu‘jam al-Kabi>r, juz 5, hlm. 155, hadis nomor 4926; al-Hais\amiy, Majma‘ az-Zawa>’id, juz 7, hlm. 169, hadis nomor 11346. Lihat pula: Abu> ‘Umar Na>di> bin Mah}mu>d al-Azhariy, al-Maqbu>l fi> Asba>b an-Nuzu>l, hlm. 386.