Asbabun Nuzul Surat An-Nahl Ayat 103 - Menampik Tuduhan Al-Quran Dikarang Oleh Pria dari Rum atau Roma

Kaum Quraisy yang mengingkari Al-Qur’an mengatakan bahwa Rasulullah mendapat pelajaran mengarang Al-Qur’an dari seorang pria dari Rum (Roma). Ayat ini lalu turun untuk menampik tuduhan tersebut.

  1. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله تعالى عنهما أَنَّهُ قَالَ فِي قَوْلِهِ عز وجل: (إِنَّمَا يُعَلِّمُهُ بَشَرٌ لِسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِينٌ) قَالُوْا: إِنَّمَا يُعَلِّمُ مُحَمَّداً عَبْدُ بْنِ الحَضْرَمِيَّ وَهُوَ صَاحِبُ الكُتُبِ، فَقَالَ اللهُ جل وعلا: (لِسَانُ الَّذِي يُلْحِدُونَ إِلَيْهِ أَعْجَمِيٌّ وَهَذَا لِسَانٌ عَرَبِيٌّ مُّبِينٌ. إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ لَا يَهْدِيهِمُ اللَّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ. إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ). (1)

    Dalam memberi penjelasan tentang firman Allah, innama yu‘allimuhu basyarun lisanul-lazi yulhiduna ilaihi a‘jamiyyuw wa haza lisanun ‘arabiyyum mubin, Ibnu ‘Abbas berkata, “Mereka (orang-orang kafir) mengatakan, ‘Sebetulnya Muhammad belajar (mengarang Al-Qur’an) dari budak Ibnu al-Hadramiy (dari Rum). Budak itu memiliki banyak sekali buku.’ Terkait ucapan inilah Allah berfirman, innama yu‘allimuhu basyarun lisanul-lazi yulhiduna ilaihi a‘jamiyyuw wa haza lisanun ‘arabiyyum mubin. Innama yaftaril-kazibal-lazina la yu’minuna bi ayatillah.



     


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Sahih; diriwayatkan oleh al-Hakim dan al-Baihaqiy. Lihat: al-Hakim, al-Mustadrak, dalam Kitab at-Tafsir, Bab Tafsir Surah an-Nahl, juz 2, hlm. 389, hadis nomor 3363; al-Baihaqiy, Syu‘ab al-In, tahqiq ‘Abdul-‘Aliy ‘Abdul-Hamid Hamid (Riyad: Maktabah ar-Rusyd, cet. 1, 2003), juz 1, hlm. 291, hadis nomor 135. Menurut al-Hakim, sanad riwayat ini sahih. az-Z|ahabiy pun menyatakan hadis ini sahih. Berbeda dari keduanya, ‘Abdul-‘Aliy ‘Abdul-Hamid Hamid dalam takhij-nya atas Syu‘ab al-In mengatakan sanad hadis ini daif karena keberadaan ‘Abdurrahman bin Hasan bin Ahmad al-Asadiy. Ia kemudian mengutip pendapat Salih bin Ahmad al-Hafiz yang menganggap ‘Abdurrahman sebagai perawi yang daif, dan pendapat Qasim bin Abi halih yang menilai ‘Abdur-rahman suka berbohong.