Asbabun Nuzul Surat An-Nisa' Ayat 127 - Teguran Bagi Pria yang Menjadi Wali Perempuan Yatim yang Ingin Menikahinya dengan Maksud Menguasai Hartanya

Ayat ini turun sebagai teguran kepada pria yang menjadi wali seorang perempuan yatim. Pria itu hendak menikahinya dan tidak ingin menikahkannya dengan pria lain karena ia bermaksud menguasai harta perempuan tersebut yang sudah telanjur dikelolanya.

  1. عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ الله عَنْهَا (‏وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاءِ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ)‏ إِلَى قَوْلِهِ ‏(‏وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ)‏ قَالَتْ عَائِشَةُ: هُوَ الرَّجُلُ تَكُونُ عِنْدَهُ الْيَتِيمَةُ، هُوَ وَلِيُّهَا وَوَارِثُهَا، فَأَشْرَكَتْهُ فِي مَالِهِ حَتَّى فِي الْعِذْقِ، فَيَرْغَبُ أَنْ يَنْكِحَهَا، وَيَكْرَهُ أَنْ يُزَوِّجَهَا رَجُلاً، فَيَشْرَكَهُ فِي مَالِهِ بِمَا شَرِكَتْهُ فَيَعْضُلَهَا، فَنَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ. (1)

    Ahu ‘anha> berkata (untuk memberi penjelasan tentang sebab turunnya firman Allah, penerj.), yastaftu>naka fin-nisa>’, qulilla>hu yufti>kum fi> hinna hingga firman-Nya watargabu>na an tankih}u>hunna, “Ada seorang pria yang menjadi wali dan ahli waris seorang perempuan yatim. Perempuan itu menyerahkan sebagian hartanya, termasuk satu batang pohon kurma, untuk dikelola pria tersebut. Pria itu ingin menikahinya dan tidak mau menikahkannya dengan pria lain. (2) Ia tidak ingin ada pria lain ikut mengelola harta yang telah wanita itu serahkan kepadanya, sehingga ia pun menghalang-halangi wanita itu menikah. (Untuk menegur perbuatan pria itu, penerj.) turunlah ayat tersebut.”


    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    (1) Diriwayatkan oleh al-Bukha>riy, S{ah}i>h}} al-Bukha>riy, dalam Kita>b at-Tafsi>r, Ba>b Wa Yastaftu>nak fi> an-Nisa>’, hlm. 1131, hadis nomor 4600. (2) Ada dua kemungkinan dalam memaknai frasa “fa yargab ‘an yankih}aha>”. Pertama, ia bisa bermakna “lalu pria itu ingin menikahinya” karena wanita itu cantik dan kaya. Kedua, ia juga bisa bermakna “lalu pria itu tidak ingin menikahinya” karena wanita itu kurang cantik namun kaya.