Indeks Kitab

Kitab - Ahsanul Kalam fil Bid'ah

Karya Syaikh Muhammad Bakhit al-Muhi`I al-Hanafi di lahirkan di desa Muthi`ah sebuah desa yang masuk dalam wilayah Suyuth pada tahun 1271 H/1856 M. beliau belajar di al-azhar sehingga beliau menjadi seorang fuqaha` di masanya dan di angkat menjadi qadhi  di beberapa daerah dalam beberapa waktu kemudian di angkat menjadi mufti negri Mesir pada tahun 1914 M, beliau wafat tahun 1935 M. beliau banyak meninggalkan murid dii antaranya Sayyid Abdullah Shiddiq al-Ghumary, Syaikh Abdul Wahab Abdul Lathif dan lain-lain.

Perbedaan sudut pandang yang sering menjadi akar permasalahan bagi umat muslim. Sebagian golongan berpedoman kepada dalil sebagai landasan dasarnya namun sebagian golongan justru mencari dalil yang sesuai untuk memperkuat mendapatnya sebagai dalih kebenaran hukum yang mereka pilih secara subjektif. Hal ini terjadi dalam beberapa hukum dalam islam yang salah satunya ialah hukum bid’ah. Syaikh al-Muhti`I, salah satu ulama yang menentang keras gerakan pembaharuan yang di motori oleh Syaikh Muhammad Abduh. Selain itu beliau juga sangat gencar memperingatkan umat islam akan bahaya dari pemikiran sesat Ibnu Taimiyah, hal ini terlihat dari salah satu kitab beliau Tadhir Fuad min Dans al-i`tiqad, satu kitab yang beliau karang untuk memperingatkan bahaya pemikiran sesat Ibnu Taimiyah, beliau menyatakan bahwa Ibnu Taimiyah merupakan seorang ahli bid`ah yang gara-gara pemikirannya banyak kalangan yang terjerumus dalam kesesatan. Kalau saja pihak wahabi yang mengutip kalam beliau tentang sejarah maulid tahu bagaimana keyakinan syaikh al-Muthi terhadap tokoh idola mereka, Ibnu Taimiyah, pasti mereka akan mencela beliau habis-habisan.

Wahabi merupakan salah satu kaum atau golongan garis keras yang membenarkan islam dari sudut pandang mereka, sehingga mereka tidak segan segan membantai orang yang tidak sepemahaman dengannnya. Kitab ini mengulas secara deatail kesalahan kaum wahabi dalam memahami makna bid’ah, seperti pirihal tentang peringatan maulid Nabi dan lainnya. Kitab ini memuat 18 pembahasan pokok tentang penolakan Syaikh Muth’i terhadap tabdi’ wahabi yang disusun dalam 90 halaman. Kitab ditulis secara sistematis sehingga mempermudah para pembaca dalam memahaminya. Semoga menjadi pegangan kuat bagi para kawan-kawan aswaja dan membuat kaum wahabi semakin kalang kabut.

Terimakasih telah membaca Kitab Ahsanul kalam fima yata`allaqu bisunnah wal bid`ah min al-Ahkam,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.

 

IDENTITAS KITAB:
Karya           : MAKMUN GHORIB
Judul Kitab :   AHSANUL KALAM FIMA YATA’ALLAQU BISUNNAH WAL BID’AH MIN AL-HAKAM (PDF)
Tebal           :   90  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Ajwibah Ibnu Hajar

AJWIBAH IBNU HAJAR Karya Ibnu Hajar Al Asqalani, lahir di Mesir tahun 773 H, wafat tahun 852 H di negeri yang sama. Seorang hafidz, muhadits, sekaligus faqih bermadzhab Syafi’i. Beliau dikenal penulis Fathul Bari (Syarh Sahih Bukhari), Bulughul Maram, Lisanul Mizan, dan lain - lain.

Nama lengkap Beliau Al Imam Al ‘Allamah al Hafizh Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Hajar, Al Kinani, Al ‘Asqalani, Asy Syafi’i, Al Mishri. Kemudian dikenal dengan nama Ibnu Hajar, dan gelarnya “Al Hafizh”.

Kitab berisikan jawaban Ibn Hajar atas berbagai persoalan yang di pertanyakan oleh sejumlah muridnya. Pertanyaan tersebut diajukan oleh murid-murid melalui tulisan tangan yang dikirim dari berbagai wilayah,ada permintaan fatwa misalnya yang datang dari Makkah dan Baitulmaqdis, sementara Ibnu Hajar kala itu berdomisili di Mesir. Berbagai pertanyaan itu dikumpulkan per kategori dan dikirimkan secara kolektif.

Ada tiga pengirim utama dari kumpulan itu yaitu Syamsuddin bin Muhammad bin al-Khidir al-Mishri, Umar bin Fahad al-Hasyimi al-Makki, dan Zainuddin Ridlwan bin Muhamad bin Yusuf al-Aqabi. Namun demikian, di kitab yang sama, akan didapati pula sisi kerendahan hati Ibn Hajar. Meskipun terkenal mahir menguasai ilmu agama tetapi tak membuatnya enggan bertanya kepada sang guru.

Di bagian lain kitab ini di sertakan pula pertanyan-pertanyaan Ibnu Hajar kepada gurunya, al-Hafidz al-Iraqi.

Berbeda dengan kategori pertama, di bagian kedua tidak didapati keterangan ihwal identitas penanya. Bagian kedua dijelaskan tentang sejumlah permasalahan meliputi misalnya,  hukum dan derajat hadis tertentu  atau pun meminta arahan terkait makna hadis itu sendiri. Di antara isu yang ditanyakan kepada Ibnu Hajar adalah jumlah keseluruhan Nabi, siapa sajakah nama mereka, dan berapa total yang diutus sebagai Rasulullah SAW dari mereka.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Ajwibah ibnu hajar, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.


IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AJWIBAH IBNU HAJAR (PDF)
Tebal           :   173 halaman (PDF)

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Al Ibanah An - Ushulid Diyanah

Karya Al-Imam Abu Hasan Al Asy’ari ketika aqidah  ummat muslim di zamannya perlu di luruskan, dan kembali pada sumbernya yang jernih, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. dalam kitab ini beliau menjelaskan tentang Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Beliau adalah Al-Imam Abul Hasan Ali bin Ismail bin Abu Bisyr Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdullah bin Musa bin Bilal bin  Abu Burdah bin Abu Musa Al-Asy’ari Abdullah bin Qais bin Hadhar. Abu Musa Al-Asy’ari adalah salah seorang sahabat  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang masyhur. Beliau -Abul Hasan Al-Asy’ari- Rahimahullah dilahirkan pada tahun 260 H di Bashrah, Irak. Beliau Rahimahullah dikenal dengan kecerdasannya yang luar biasa dan ketajaman pemahamannya. Demikian juga, beliau  dikenal dengan qana’ah dan kezuhudannya.

Di dalam kitab al-Ibanah memuat 77 halaman terdapat 16 bab yang membahas tentang pokok-pokok aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan di sertai dalil dari ayat-ayat Al-Qur’an serta contoh tanya jawab dari persoalan-persoalan tersebut. Dalam kitab ini imam Abu Hasan al-Asy’ari menetapkan sifat-sifat Allah khabariyyah seperti ketinggian Allah dan bagaimana konsekuennya beliau terhadap wahyu al-Qur’an dan hadits serta menolak perubahan makna. Dalam kitab ini juga, beliau tidak membahas masalah-masalah filsafat yang disebutkan dalam kitab al-Luma’.
Isi kitab  berkaitan dengan masalah yang sangat urgen bagi setiap muslim dalam kehidupannya. Berkaitan dengan masalah aqidah dan pokok-pokok agama sesuai dengan metodologi Ahli Sunnah wal Jama’ah seperti masalah ru‘yah (melihat Allah di akhirat kelak), ketinggian Alslah di atas ’arsy-Nya, dan sebagainya.

Terimakasih telah membaca Kita Al- IBANAH AN-USHULID DINIYAH,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.

 

IDENTITAS KITAB:
Karya           :  Al-Imam Abu Hasan Al Asy’ari
Judul Kitab : Al- IBANAH AN-USHULID DINIYAH (PDF)
Tebal           :   77  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Al-Ahkam As-Sulthaniyyah

AL - AHKAM  AS-SULTHANIYYAH (Hukum-hukum Kekuasaan)  kitab fan Politik dan Tata Negara Islam yang begitu fenomenal.
Buah pikir Al-Mawardi tentang ilmu politik itu telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Dalam kitab inilah, pemikiran dan gagasan Al-Mawardi tentang politik tercurah dengan begitu jelas. Tak hanya berlaku pada masanya, prinsip-prinsip politik kontemporer dan kekuasaan yang dicetuskannya hingga kini masih tetap menjadi wacana yang menarik diperbincangkan bahkan diperdebatkan.

Kitab ini secara garis besar ini memuat hukum-hukum yang sangat dibutuhkan oleh para penguasa, khususnya khalifah dan jajarannya. Selain dibutuhkan oleh aparatur pemerintah sebagai rujukan untuk menjalankan tugas dan kewajiban mereka, juga menjadi pegangan masyarakat untuk mengetahui hak dan kewajiban para penguasa atas diri mereka. Dengan begitu, mereka mempunyai pedoman untuk melakukan check and balance. 
Kitab Al-Ahkam Al-Shultaniah juga mengkaji masalah imam shalat, zakat, fa’i, ghanimah (rampasan perang), ketentuan pemberian tanah, ketentuan daerah-daerah yang berbeda status, hukum seputar tindak kriminal, fasilitas umum, penentuan pajak dan jizyah, masalah protektorat, dan masalah dokumen negara dengan begitu lengkap dan detail.

Selain terdapat perintah jihad kepada orang kafir, masih ada tiga jenis jihad lainnya, yakni jihad untuk memerangi orang murtad, jihad melawan para pemberontak (bughat), dan jihad melawan para pengacau keamanan. Kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyyah ini merupakan karya monumental Al-Mawardi yang kuat diyakini ditulis atas permintaan Khalifah Al-Qaim bi Amrillah (422467 H). Buku Menariknya, dalam kitab ini al-Mawardi sama sekali tidak terpengaruh oleh teori-teori Socrates, Plato, Aristoteles atau filsuf Yunani lainnya. Padahal, ketika itu pemikiran mereka sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Dalam penulisannya, beliau berpijak pada Al-Qur'an, As-Sunnah, ijma dan qiyas sebagaimana dalil yang lazim digunakan di kalangan madzhab Syafi’i.
Selain itu, beliau juga menjelaskan berbagai pandangan madzhab yang berkaitan dengan sistem pemerintahan Islam ini. Istimewanya lagi, buku al-Ahkam as-Sulthaniyyah ini menjadi rujukan penting karena selain penulisnya yang merupakan seorang mujtahid, juga adalah pelaku sejarah.

Istimewanya lagi, buku ini merupakan tulisan yang paling awal membahas tentang sistem Negara Khilafah sekaligus menjadi dokumen autentik penerapan sistem pemerintahan Islam di dalam Negara Khilafah, pada era Khilafah Abbasiyyah. 

 

Dalam kitab Ahkam sulthoniyyah ini terdapat 19 Bab pembahasan yang cukup lengkap tentang bagaimana tata negara Islam itu dibentuk dan diterapkan.

Ahkam Sulthoniyah BAB 1 : Pengangkatan kepala negara

Ahkam Sulthoniyah BAB 2 : Pengangkatan menteri

Ahkam Sulthoniyah BAB 3 : Pengangkatan gubernur provinsi

Ahkam Sulthoniyah BAB 4 : Pengangkatan pimpinan jihad

Ahkam Sulthoniyah BAB 5 : Pemimpin polisi dalam begeri

Ahkam Sulthoniyah BAB 6 : Jabatan hakim (QODHI)

Ahkam Sulthoniyah BAB 7 : Jabatan Mazhalim

Ahkam Sulthoniyah BAB 8 : Perwakilan keluarga terhormat

Ahkam Sulthoniyah BAB 9 : Imam imam Sholat

Ahkam Sulthoniyah BAB 10 : Pimpinan ibadah haji

Ahkam Sulthoniyah BAB 11 : Petugas pemungut zakat

Ahkam Sulthoniyah BAB 12 : Pembagian rampasan perang dan Fa’i

Ahkam Sulthoniyah BAB 13 : Penentuan jizyah dan kharaj

Ahkam Sulthoniyah BAB 14 : Wilayah wilyah yang memiliki hukum tertentu

Ahkam Sulthoniyah BAB 15 : Mengelola tanan dan mengeksplorasi air

Ahkam Sulthoniyah BAB 16 : Tanah yang dilindungi

Ahkam Sulthoniyah BAB 17 : Hukum iqtha’

Ahkam Sulthoniyah BAB 18 : DIWAN (administrasi negara dan aturan-aturannya)

Ahkam Sulthoniyah BAB 19 : Ketentuan ketentuan tentang kriminalitas

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Ahkam Sulthaniyah, yang bisa kami bagikan. semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AL - AHKAM AS - SULTHANIYYAH  (PDF)
Tebal           :   333  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab - Al-Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari ( Peletak Dasar Kemerdekaan Indonesia )

Kitab setebal 57 halaman ini berisi biografi Hadrotussyekh Hasyim Asy'ari, figur, akhlak, aktivitas keseharian, perjuangan beliau mendirikan pesantren, siasat menghadapi penjajahan, kisah pertemuan dengan Karl Von Smith, pandangan ihwal persatuan umat Islam dunia dan lainnya.

Kitab ini diterbitkan pertama kali oleh Maktabah Dar As-Shadiq Beirut 1971, ditulis oleh salah satu jurnalis terkemuka Indonesia, Habib Muhammad Asad Syahab bin Habib Ali Menteng. Beliau salah satu tokoh perintis berdirinya Arabian Press Board (APB), kantor berita dengan siaran berbahasa Arab, Inggris, dan Indonesia yang turut menyiarkan berita perjuangan dan kemerdekaan Indonesia ke dunia Internasional, terutama kawasan Arab.
Membahas kemerdekaan Indonesia tak bisa lepas dari nama Hadlratusy Syaikh Muhammad Hasyim Asy'ari. Saking besarnya jasa beliau, hingga Habib Muhammad Asad Syahab menjulukinya sebagai Peletak Dasar Kemerdekaan Indonesia, karena mampu menggerakkan massa untuk melawan Belanda saat resolusi jihad tahun 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Santri.
Semoga Allah merahmati KH. Muhammad Hasyim Asy'ari dan para pejuang kemerdekaan lainnya. Aamiin...

Terimakasih telah membaca Kitab - Al-Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari ( Peletak Dasar Kemerdekaan Indonesia ),  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
 

 

IDENTITAS KITAB:
Karya             : Habib Muhammad Asad Syahab bin Habib Ali Menteng

Judul Kitab  :   Al- ALLAMAH MUHAMMAD HASYIM ASY'ARI (PDF)
Tebal            :   57  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab - Al-Busyro fi Manaqibis Sayyidah Khadijah Al-Kubro (Dialah Khadijah RA)

(Untaian Kebajikan Sang Wanita Teguh Pendamping Nabi)

Penulis : Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani

Sayyid Maliki di dalam buku ini mengupas secara detail sosok wanita mulia, panutan wanita sepanjang masa yaitu Sayyidah Khadijah Al-Kubra, istri dari manusia yang paling mulia Nabi Muhammad Saw. Kitab aslinya yang berjudul "Al-Busyro" sudah sangat viral di kalangan pesantren, bahkan dijadikan sebagai amalan tawasul.

Diantara isi kitab ini :

- Nasab Mulia Sayyidah Khadijah

- Kelahiran dan Perangai Indah Sang Permata

- Terpikat Pada Budi Pekerti Al-Amin (Nabi)

- Pinangan dan Pernikahan

- Sang Suami Menerima Risalah

- Wanita dengan Pribadi Istimewa

- Wanita-Wanita Penghuni Surga

- Putra Putri Tercinta

- Kesetiaan Al-Amin pada Sayyidah Khadijah

- Kecemburuan Sayyidah Aisyah

- Jibril Mengirimkan Salam

- Rumah di Surga

- Rela Menderita

- Wafatnya Sayyidah Khadijah

- Untaian Doa

- Syair Pujian dari Syekh Muhammad Nur Saif

 

Penerjemah : Ahmad Ibnu Hajar Al-Makky

Judul Asli : Al-Busyro fi Manaqibis Sayyidah Khadijah Al-Kubro (Disertai teks asli)

Kertas : HVS/Soft Cover

Tebal : 20,5 x 14,5 cm

Tebal : 90 Hlm.

Harga : Rp. 24.000

 

Pesan via WA 0819-3704-6356

Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh

Lihat Kitab

Kitab - Al-Ghuroba'

AL- GHUROBA'  Kitab fan Hadits dan Ilmu Hadits.
Kitab di susun oleh ulama Syafi’iiyah yang alim dan ahli hadist bernama Abu Bakar Muhammad bin al-Husaini bin Abdillah al-Baghdadi al-Ajurri.
Seorang Imam Ahlus Sunnah yang hidup pada abad ke 4 Hijriyyah.
 

Kitab ini merupakan kitab yang berharga bagi para peneliti dan professor dalam cabang ilmu Hadits khususnya serta cabang ilmu fiqih, biografi, dan lain-lain. Dalam kitab ini penulis mencoba menjelaskan secara mendetail tentang hadist yang membahasa tentang kata ghorib (asing) yang merupakan sabda Nabi tentang umat Nabi yang suatu saat akan kembali menjadi ghorib (asing).
Penulis memberikan penjelasan-penjelasan yang menarik yang didasarkan dari berbagai riwayat dan juga hadist-hadist lain yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan berasal dari sumber-sumber yang terpercaya. 

Secara garis besar kitab ini memuat 5 bahasan utama, yaitu:
Bagian pertama tentang orang-orang mukmin yang bias dikategorikan sebagai orang asing (ghorib) dan bagaimana gambaran mereka di dunia ini.
Bagian kedua menjelaskan tentang motivasi untuk bisa mencapai derajat orang-orang asing (ghuroba`).
Bagian ketiga menjelaskan tentang orang yang berada dalam derajat asing (ghorib) jika ia bersumpah pada Tuhannya maka ia pasti akan memenuhi sumpahnya.
Bagian keempat adalah penjelasan tentang orang-orang yang menyukai keterasingan dan menyembunyikan diri serta suka berpindah tempat untuk mengasingkan diri. Bagian kelima menjelaskan tentang kematian orang asing (ghuroba`).
Semua penjelasan dalam pembahasannya merupakan teks-teks hadist yang terpercaya dan riwayat-riwayat yang shohih.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al Ghuroba, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AL – GHUROBA’ (PDF)
Tebal           :   111 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Al-I'tiqad Wa Al-Hidayah Ila Sabil Ar-Rasyad

Aqidah Imam al-Asy'ari dan Imam al-Maturidi adalah aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang dianut mayoritas muslimin. Para ulama dalam mentaqrir aqidah ini menggunakan dua metode:
(1) dalil naqli, yaitu yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits, dan (2) dalil aqli, yaitu dalil yang berasaskan akal. Selama ini kitab-kitab aqidah yang beredar luas di Indonesia lebih dominan menggunakan dalil aqli meskipun banyak juga dalil naqlinya. Seperti kitab-kitab karya Imam al-Ghazai, Imam ar-Razi, Imam as-Sanusi dan Imam al-Bajuri.

Kitab Al-I'tiqad karya Imam al-Baihaqi (w. 458 H) ini berbeda dengan yang lain. Dalil yang digunakan untuk mentaqrir aqidah Aswaja dalam kitab ini lebih dominan dalil naqlinya, baik dari al-Quran maupun Hadits Nabi yang dilengkapi dengan sanad muttahil hinga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lebih spesialnya lagi, Sang Muallif adalah syaikhul hadits yang diakui kepakarannya oleh para ulama. Saking jagonya di bidang hadits, beliau mempunyai beberapa kitab memuat dalil-dalil yang menguatkan madzhab dan pendapat Imam Asy-Syafi'i. Hingga akhirnya, Imam Abdul Malik Al-Juwaini berkomentar:

ما من شافعي إلا وللشافعي عليه منة إلا أحمد البيهقي، فإن له على الشافعي منة؛ لتصانيفه في نصرة مذهبه وأقاويله

Terjemah bebasnya:
"Tidak ada orang bermadzhab Syafi'i keculi dia berhutang budi kepada Imam asy-Syafi'i, kecuali Ahmad al-Baihaqi. Imam asy-Syafi'i lah yang berhutang budi kepadanya, karena karya-karyanya yang membela madzhab dan pendapat Imam asy-Syafi'i."

TERBITAN DARUT TAQWA
Dengan terbitan ini kitab Al-I'tiqad lebih spesial karena beberapa hal:

1. Ditahqiq oleh muhaqqiq handal dan pakar akidah zaman now, Syaikh Anas asy-Syurafawi al-Hasani.

2. Syaikh Anas dalam muqaddimah tahqiq, membahas tuntas bahwa Imam al-Baihaqi adalah seorang asy'ari tulen yang pernah dikaburkan ke-asy'ari-an-nya oleh orang-orang Wahhabi.

3. Kitab ini ditahqiq dari enam manuskrip. Tiga di antaranya pernah ditashihkan dan dibacakan dihadapan Al-Hafidz Ibn Hajar al-'Asqallani, imamul hadits pada masanya.

4. Dicetak dengan kertas dan jilidan bagus, font tulisan enak dibaca dengan dua warna: hitam dan merah.
 

Harga : Rp. 214.000

Pesan via WA : 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh

 

Lihat Kitab

Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Asqolani

Karya Ibnu Hajar al-Asqalani.
Ada banyak informasi yang beredar di kalangan umat Islam terkait peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialami Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Ada yang beranggapan bahwa nabi mengalaminya saat tidur alias berupa mimpi. Ada pula yang beranggapan sebaliknya, bahwa nabi mengalaminya saat terjaga. Bahkan, ada juga yang beranggapan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi pada hari yang berlainan. Sebenarnya mana yang lebih dekat kepada informasi yang shahih?

Anggapan tersebut memang muncul bukanlah tanpa dasar. Terkait Isra’ Mi’raj ini, memang ada banyak sekali pendapat para ulama berdasarkan hadits-hadits dan atsar yang ada, baik itu hadits shahih, hasan, maupun yang derajatnya di bawah itu seperti hadits dhaif dan gharib. Dan informasi-informasi tersebut bisa kita dapatkan dari buku Isra’ Mi’raj yang ditulis oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dan Imam as-Suyuthi ini

Isra’ artinya perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa pada malam hari. Hal ini sesuai ayat:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al Isra, 17: 1)

Mi’raj artinya perjalanan naiknya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari Masjidil Al Aqsa  ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.  Hal ini sesuai dengan ayat:

وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى(18)

Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (QS. An Najm, 53: 13-18)

 

Terimakasih telah membaca   Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Asqolani , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Asqolani (PDF)

 

PENULIS              

:

 Ibnu Hajar al-Asqalani

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

-----------

   

 

TAHUN                

:

-----------

       

 

Tebal                  

:

132  halaman (PDF)

       

 

               

 

Lihat Kitab

Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Suyuthi

Karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi.
Peristiwa agung bernama Isra’ diabadikan dalam Alquran surat Al Isra’ ayat 1. Sedangkan peristiwa Mi’raj diabadikan dalam beberapa hadis shahih. Perjalanan luar biasa bernama Isra’ Mi’raj yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW. dengan melintasi 4 alam sekaligus, yakni alam nasut (alam jasad), alam malakut (malaikat), alam jabarut (sirr/ruh), alam lahut (sirr al sirr/Arsy). Alam nasut yang dimaksudkan adalah ketika perjalanan Nabi dari Makkah menuju Baitul Maqdis. Alam Malakut ialah ketika bertemu dan berinteraksi dengan para Malaikat. Alam Jabarut yang dimaksudkan dalam perjalanan Isra’ Mi’raj ialah tatkala Nabi bertemu dengan ruh para Nabi. Sedangkan alam lahut ialah ketika Nabi naik ke Arsy dan bertemu dengan Allah SWT.

Perjalanan lintas alam yang dilalui oleh manusia terbaik sejagad raya tentunya mustahil jika terlewatkan tanpa makna. Imam As Suyuthi dalam Kitab Al Isra’ Wal Mi’raj merangkum hikmah perjalanan Nabi ketika Isra’ Mi’raj dalam beberapa point. Di antaranya ialah, peristiwa Isra’ Mi’raj yang diabadikan oleh Alquran dengan redaksi ‘سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ’ merupakan bukti kongkret kedekatan dan kasih sayang Allah terhadap Nabi Muhammad. Karena huruf ‘ba’’ memiliki faedah mushahabah yang artinya, pendampingan dan penyertaan Allah terhadap Nabi dengan kebaikanNya dan pertolonganNya.

Terimakasih telah membaca Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Suyuthi , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Suyuthi (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam Jalaluddin as-Suyuthi

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

-----------

   

 

TAHUN                

:

-----------

       

 

Tebal                  

:

31  halaman (PDF)

       

 

               

 

                         

 

Lihat Kitab