INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID

Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini

Indeks Kitab

Kitab Aqidah At-Tauhid (Kiai Hasan Genggong)

Karya KH. Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin al-Qadiri al-Hasani, atau yang akrab dikenal dengan panggilan Kiai Hasan Genggong.

Kitab Aqidah At-Tauhid,membahas tentang dasar-dasar ilmu tauhid yang dikemas dalam bentuk nazam atau manzhumah (kalam nazam).
Secara ringkas menjelaskan tentang :
20 sifat wajib bagi Allah, 10 sifat mustahil bagi Allah, dan 1 sifat jaiz bagi Allah SWT dan para Rasul-Nya yang jumlahnya ada 50 sifat.
Ada juga penjelasan mengenai 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi Rasul, dan 1 sifat jaiz bagi Rasul.
Sebagaimana dijelaskan dalam bait ke-42 yang artinya:

“Seluruhnya berjumlah lima puluh akidah, terkandung dalam dua kalimat syahadat”.

Sekilas Tentang Kitab Aqidah At-Tauhid

Kitab Aqidah At-Tauhid berisikan 75 bait nazam dengan menggunakan bahasa Rajaz.
Bahasa Rajaz adalah salah satu bentuk syair yang konstruksi syairnya mengikuti salah satu pola dalam wazan Saraf, yaitu:


  مُسْتَفْعِلٌ - مُسْتَفْعِلٌ - مُسْتَفْعِلٌ   مُسْتَفْعِلٌ - مُسْتَفْعِلٌ - مُسْتَفْعِلٌ

Kitab Aqidah At-Tauhid tergolong istimewa, karena penyajiannya yang diringkas menggunakan kalam nazam
membuatnya mudah untuk dihafal dan dipahami, khususnya bagi para pemula yang ini mempelajari dasar-dasar ilmu tauhid.

Kalam nazam lazimnya lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan redaksi kitab yang menggunakan kalam natsar.
Maka dari itulah banyak para ulama yang menyusun kitab dalam bentuk nazam, seperti Al-Imrithi (Ilmu Nahwu),
Alfiyah Ibnu Malik (Ilmu Nahwu), Al-Maqsud (Ilmu Saraf), Aqidatul Awam (Ilmu Tauhid), dan masih banyak lagi.

Pada bait 1 sampai 6, kitab ini menjelaskan tentang muqaddimah basmalah, hamdalah, dan shalawat kepada Nabi SAW,
keluarga beliau, dan para sahabat beliau. Sedangkan di bait ke 7, beliau memberi nama kitab ini dengan nama Kitab Aqidah At-Tauhid.

Di bait 8 sampai 10, menjelaskan tentang kewajiban seorang mukallaf adalah mengetahui (mengenal) Allah SWT dan para Rasul-Nya.
Konteks “mengetahui” dalam bait ini adalah meyakini tentang sifat wajib, mustahil, dan jaiz, bagi Allah SWT dan para Rasul-Nya.

Pada bait 11 sampai 30, menjelaskan tentang sifat wajib,mustahil,dan jaiz bagi Allah.
Semua sifat-sifat tersebut dijelaskan secara singkat,padat,dan serat akan makna.

Pada bait 31 sampai 36, menjelaskan tentang sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi para Rasul.
Semua sifat-sifat tersebut juga dijelaskan secara singkat, padat, dan serat akan makna.

Sekilas Tentang Pengarang Kitab Aqidah At-Tauhid

Kitab Aqidah At-Tauhid dikarang oleh KH. Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin al-Qadiri al-Hasani,
atau yang akrab dikenal dengan panggilan Kiai Hasan Genggong.
Beliau adalah khalifah kedua Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo Jawa Timur.

Lahir di Sentong, Krejengan, Probolinggo, pada 27 Rajab 1259 Hijriah / 23 Agustus 1843 Masehi.
Selain menjadi pengasuh pondok, beliau juga seorang Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah.
Beliau pendiri Tarekat Naqsyabandiyah Ali Ba ‘Alawiyah. Beliau dikenal sebagai salah satu Wali Qutb di Indonesia. Seorang ulama besar yang ahli dalam bidang Tauhid, Fiqih, Tasawuf, Tafsir, dan Hadis.

Saat proses berdirinya NU, beliau memiliki peran penting sebagai penasihat bagi tokoh-tokoh pendiri NU,
seperti Abdul Wahab Hasbullah atas rekomendasi dari Syekh Kholil Bangkalan dan Syekh KH. Hasyim Asy ’ari.

Beliau pernah berpendapat,


 من اعان نهضة العلماء، فقد سعد فى الدنيا والأخرة

(Barang siapa yang menolong atau berjuang ikhlas di NU, maka ia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, insya Allah).

Terimakasih telah membaca Kitab Aqidah At-Tauhid, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUDUL                  

:

 

Kitab Aqidah At-Tauhid (PDF)

 

PENULIS              

:

 

Kiai Hasan Genggong

 

 

PENERJEMAH   

:

 

 

 

 

 

 

PENERBIT           

:

 

Surabaya

 

 

 

TAHUN                

:

 

1989 M / 1409 H

 

 

 

 

 

TEBAL                  

:

 

10 Halaman (PDF)

                       
                                   

 

Lihat Kitab

Kitab Ar Risalah Al Laduniyah

Salah satu Kitab Tasawuf yang sering menjadi kitab kajian santri tingkat atas (para pengajar).
Karya Imam Al-Ghazali (450 - 505 H), seorang ulama panutan dalam Mazhab Tasawuf asal Thusi, Iran.

Pembahasan Dalam Kitab

Mungkin di antara kita, pernah dengar tentang ilmu laduni? Para santri atau bahkan masyarakat muslim pasti pernah mendengar ilmu ini. Karena secara meluas orang memahaminya ilmu laduni ini sebagai ilmu yang sangat luar biasa, apa lagi mereka yang menyukai keajaiban-keajaiban.

Kitab Ar Risalah Al Laduniyah adalah kitab tasawuf yang berfokus membahas masalah ilmu laduni.

Dengan demikian, dalam Kitab ini kita akan disuguhkan seputar materi tentang ilmu laduni, misalnya Ilmu Gaib Laduni, Perihal Hakikat Ilmu Laduni dan Sebab-sebab Kemunculannya dan Penjelasan
tentang Jiwa dan Ruh Manusia.
Imam Ghazali juga menyebutkan pembahasan tentang ilmu, seperti Perihal Kemuliaan Ilmu, Macam-macam dan Pembagian Ilmu, Perihal Ilmu Tasawuf, Cara Memperoleh Ilmu, dan Tingkatan-tingkatan Jiwa dalam Meraih Ilmu.

Terimakasih telah membaca Kitab Ar Risalah Al Laduniyah, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

 

 

   

 

       
   

 

   

 

       

 

JUDUL                  

:

 

 

Kitab Ar Risalah Al Laduniyah (PDF)

 

PENULIS              

:

 

 

Imam Al-Ghazali

 

 

PENERJEMAH   

:

 

 

-

     

 

PENERBIT           

:

 

 

Dar al Maqtham li an-Nasyr wa Tauzi', Kairo

   

 

TAHUN                

:

 

   2014 M / 1435 H

 

       

 

TEBAL                  

:

 

 

65 Halaman (PDF)

       

 

                               

 

Lihat Kitab

Kitab Ar-Risalah Al-Umm Imam Syafi’i

Karya Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-‘Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Muthallib bin Abdi Manaf bin Quraisy.
Satu-satunya imam mazhab yang menuliskan ushul mazhabnya dalam sebuah kitab (w. 204 H). Beliau menyusun kitab Ar-Risalah yang berisi kaidah-kaidah ushul fiqih.

Imam syafi'i adalah tokoh besar yang tidak asing lagi namanya di telinga umat islam. Kepakaran imam syafi'i di berbagai cabang ilmu keIslaman tidak diragukan oleh para ulama. Beliaulah peletak dasar ilmu hadis dan ushul fiqih lewat karya monumentalnya, Ar-Risalah. Di berbagai belahan dunai Islam, khususnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia, mazhab Syafi'i menjadi pegangan utama kaum muslim. Artinya dalam menjalankan aktivitas-aktivitas keagamaan yang berkaitan dengan masalah-masalah peribadatan mereka akan memilih dan mengamalkan pendapat-pendapat yang berkembang dalam mazhab Syafi'i.

Terimakasih telah membaca Kitab Ar-Risalah Al-Umm Imam Syafi’i,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Ar-Risalah Al-Umm Imam Syafi’i (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam syafi'i

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

---------

   

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

118 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Ar-Ruh

Kitab Ar-Ruh karya Syekh Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah adalah sebuah karya yang membahas dengan mendalam berbagai persoalan mengenai alam ghaib, terutama tentang hubungan antara orang yang hidup dan orang yang telah meninggal. Salah satu topik utama yang dibahas dalam kitab ini adalah bagaimana orang yang telah mati dapat mengetahui ziarah kubur dan ucapan salam yang disampaikan oleh orang yang masih hidup. Pemikiran ini menarik perhatian karena menyoroti dimensi spiritual yang sering kali menjadi misteri bagi banyak orang.

Ibnul Qoyyim tidak hanya membahas ziarah kubur, tetapi juga memperluas pembahasan mengenai alam ghaib secara umum. Ia membagi pembahasan ini ke dalam beberapa masalah penting, termasuk fenomena-fenomena yang terjadi setelah kematian dan bagaimana kehidupan setelah mati dapat dipahami melalui perspektif Islam. Dalam menjawab berbagai persoalan ini, beliau merujuk pada dalil-dalil yang kuat dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, serta atsar-atsar dari para sahabat dan ulama terdahulu. Setiap pembahasan disertai dengan argumen dan referensi yang mendalam, memberikan wawasan yang lebih jelas bagi pembaca.

Salah satu keunggulan dari Ar-Ruh adalah cara Syekh Ibnul Qoyyim dalam menyaring dan mengklarifikasi hadis-hadis yang ada. Dalam kitab ini, beliau tidak hanya menyajikan hadis tanpa penilaian, tetapi juga memberikan tahqiq (penilaian) terhadap kualitas hadis tersebut, dengan membedakan antara yang shahih (otentik), hasan (baik), dan dha'if (lemah). Hal ini memberi kejelasan bagi pembaca mengenai sumber yang dapat dipercaya dan dapat diterima dalam memahami isu-isu terkait kehidupan setelah mati dan alam ghaib.

Kitab Ar-Ruh sangat penting bagi umat Islam yang ingin mendalami lebih jauh mengenai hubungan antara dunia yang tampak dan dunia yang ghaib, serta bagaimana Islam memandang kehidupan setelah mati. Dengan dalil-dalil yang kuat dan penjelasan yang rinci, kitab ini tidak hanya menjadi sumber ilmu yang berharga, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat kehidupan setelah mati sesuai dengan ajaran Islam.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Ar-Ruh (PDF)

 

PENULIS              

:

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

  M /  H

       

 

Tebal                  

:

333 Halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Arba'inas Sulamiyyah Tasawwuf

Kitab Takhrijul Arba’inas Sulamiiyah fi Tashawuf merupakan kitab tentang ilmu hadist, yakni tentang pen-takhrij-an (penerbitan) hadist. Dalam kitab ini juga disebutkan tentang pengertian ilmu takhrij hadist. Kitab ini disusun oleh Ali Hasan Ali Abdul Hamid. Sesuai dengan nama kitab ini, penulis mengajak pembaca untuk mengetahui proses penelusuran 40 hadist tentang tasawuf karangan Syekh al Hafidz Muhammad bin Abdur Rohman bin Muhammad as Sakhowiy baik dari perawi, sanad, dan matannya. Sehingga bisa diketahui kualitas disetiap hadistnya.

Menariknya lagi dalam kitab ini dijelaskan secara terperinci runtutan peng-isnad-an dari setiap hadistnya, kemudian dilengkapi dengan catatan penjelasan istilah yang butuh keterangan tambahan beserta sumbernya. Secara garis besar kitab ini terdiri dari pembukaan, pengantar ilmu takhrij hadist, biografi singkat mushonif, penjelasan takhrij dari setiap hadist, dan penutup.

Istilah takhrijul hadist sebagaimana yang sering digunakan oleh ulama hadist mengandung lima pengertian, yakni:

1.    mengemukakan hadis kepada orang banyak dengan menyebutkan para periwayatnya dalam sanad yang telah menyampaikan hadis itu dengan metode periwayatan yang mereka tempuh;

2.    ulama hadis mengmukakan berbagai hadis yang telah dikemukakan oleh para guru hadis, atau berbagai kitab, atau lainnya, yang susunannya dikemukakan berdasarkan riwayatnya sendiri, atau para gurunya, atau temannya, atau orang lain, dengan menerangkan siapa periwayatnya dari para penyusun kitab atau karya tulis yang dijadikan sumber pengambilan;

3.    menunjukkan asal usul hadis dan mengemukakan sumber pengambilannya dari berbagai kitab hadis yang disusun oleh para mukharrijnya langsung (yakni para periwayat yang juga penghimpun hadis yang mereka riwayatkan);

4.    mengemukakan hadis berdasarkan sumbernya atau berbagai sumbernya yakni kitab-kitab hadis, yang di dalamnya disertakan metode periwayatannya dan sanadnya masing-masing, serta diterangkan keadaan para periwayatnya dan kualitas hadisnya; dan

5.    menunjukkan atau mengemukakan letak asal hadis pada sumbernya yang asli, yakni berbagai kitab, yang di dalamnya dikemukakan hadis itu secara lengkap dengan sanadnya masing-masing; kemudian untuk kepentingan penelitian, dijelaskan kualitas hadis yang bersangkutan.

Dari lima pengertian di atas disimpulkan oleh penulis bahwa yang dimaksud takhrijul hadis untuk maksud kegiatan penelitian hadis lebih lanjut ialah pengertian yang dikemuakan pada butir kelima. Secara definitif dikemuakan pengertian takhrijul hadis dalam hal ini ialah penelusuran atau pencarian hadis pada berbagai kitab sebagai sumber asli dari hadis yang bersangkutan, yang di dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matan dan sanad hadis yang bersangkutan.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab  Arba'inas Sulamiyyah Tasawwuf yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan Sampaikan bisa bermanfaat.

Lihat Kitab

Kitab Arba'una Haditsan An-Nabawi

  Kitab `Arba’una Haditsan Nabawiyan merupakan kitab Hadist. Kitab ini disusun oleh seorang ulama ahli hadist bernama Syekh Ahmad Muhammad Sardari al Halabiy as Syafi’i. Kitab ini berisikan kumpulan hadist-hadist pilihan yang berjumlah 40 ( empat puluh ) dari empat puluh kitab hadist pilihan yang dikutip penulis melalui jalur sanad guru beliau seorang ulama besar ahli dalam berbagai bidang ilmu islam yang bernama Abi Najib as Syekh Abdullah bin al ‘Arif billah Syekh Muhammad Najib Sirajuddin al Husaini al Halabiy al Hanafi.

Secara garis besar kitab ini memuat hadist-hadist pilihan yang penulis dapatkan dari gurunya yang berasal dari para guru-gurunya hingga sampai pada Rasulullah SAW  . Sehingga membuat kitab ini lebih panjang dalam penjelasan proses sanad-nya (tranmisi) hingga sampai pada penulis. Kitab ini diawali dengan hadist Musalsal, sebelumnya penulis juga menjelaskan tentang perjalanan ilmiah dan spiritual sang guru besar. Lebih menariknya lagi kitab ini dilengkapi dengan izin (ijazah) dari penulis kepada siapapun yang ingin mempelajari dan memperbanyak karya beliau.

Lihat Kitab

Kitab Arba'una Haditsan Fir Roja' wal Khouf

 Kitab Al `Arba’una Haditsan Fir Roja' Wal Khouf merupakan kitab fan Hadist yang lebih spesifik menjelaskan tentang Tashawuf, yakni tentang Khouf & Roja` (Ketakutan & Harapan). Kitab ini disusun oleh al Hafidz al Muhdits Syekh Abdulloh at Talidziy. Kitab ini memuat hadits-hadits pilihan yang khusus berkaitan dengan Khouf & Roja` (Ketakutan & Harapan). Penulis mengajak pembaca untuk memahami intisari ajaran tashawuf yakni tentang khouf & roja` langsung dari sumber hukum islam yang kedua yakni kitab Hadist.
Dimana hadist-hadist tersebut disusun rapi oleh penulis yang ia kumpulkan dari kitab-kitab hadist besar yang shohih seperti kitab Shohih Muslim, Sunan Abi Daud, Sunan Tirmidzi dan lain-lain. Selain itu penulis juga menambahkan penjelasan dan tambahan keterangan dari setiap hadistnya, tentunya dilengkapi dengan catatan kaki referensi pengutipan setiap haditsnya.
Secara garis besar kitab ini hanya memuat empat puluh hadist beserta penjelasanya, yang diawali dengan pembukaan dan penutup singkat dari penulis.

Lihat Kitab

Kitab Arba'una Haditsan min Arba'ina Kitaban

 ARBA'UNA HADITSAN MIN ARBA'INA KITABAN  Salah satu kitab fan hadist. Penulis kitab ini adalah seorang ulama Nusantara yang mendapat julukan Musnid Al-Dunya (pakar sanad dunia) lantaran penguasaannya terhadap ilmu hadits, baik riwayat ataupun dirayat. Beliau adalah seorang ulama Nusantara berdarah Padang, Sumatra Barat, yang telah menetap lama di Makkah, Arab Saudi, bernama Syaikh Abu al-Faidl Muhammad Yasin bin Isa al- Fadani al-Makki. 

Kitab ini adalah ringkasan yang mengumpulkan hadits Nabi dari 40 syekh dan 40 kitab yang berbeda pula.
Maksud 40 syekh adalah mereka para syekh yang dijadikan referensi sanad bagi Syaikh Yasin dari 40 ragam kitab yang dinukilnya.
Menurut Syaikh Yasin, kitab ini disusun tatkala dirinya mendapat kesempatan mengajar kitab al-Arba'in fi Mabani al-Islam wa Qawaid al-Ahkam karangan imam an-Nawawi di Madrasah Dar al-Ulum, Makkah al-Mukarramah. Sejumlah sahabatnya dari para pegiat ilmu hadis lantas meminta syaikh untuk mengumpulkan 40 hadis tentang berbagai persoalan mulai dari akidah hingga muamalat. Namun, permintaan itu tidak serta-merta direalisasikan oleh Syaikh Yasin. Setelah beristikharah lantas beliau merasa yakin untuk menulis sebuah kitab hadis yang terdiri atas 40 hadits saja.
Uniknya, kitab yang rampung ditulis pada 1363 H itu memuat 40 hadis berbeda serta dinukil dari 40 kitab hadits yang beragam pula.
Kemudian lahirnya karya beliau ini dengan judul karya al `Arba’una Haditsan min Arba’ina Kitaban ‘An Arba’ina Syaikhan.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Arba'una Haditsan min Arba'ina Kitaban, yang bisa kami bagikan.
Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : ARBA'UNA HADITSAN MIN ARBA'INA KITABAN  (PDF)
Tebal           :   88  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Arba’una Haditsan fi Fadhli Qur`anil Adzim

     Kitab Arba’una Haditsan fi Fadhli Qur`anil Adzim merupakan kitab fan Hadist yang lebih spesifik membahas tentang keutamaan kitab suci Al Qur`an. Kitab ini disusun oleh seorang ulama besar ahli hukum dan ahli Qur`an yang bernama As Sayyid Abdurrohman bin Abdillah Al Husaini at Tarimiy al Hadlromiy. Kitab yang berisi hadist-hadist pilihan membahas tentang keindahan al Qur`an. Kitab ini tidak hanya menuliskan matan dan sanad hadist, melainkan juga menyebutkan penjelasan lafadz dan juga penjelasan maknanya juga dilengkapi dengan catatan kaki sebagai keterangan tambahan serta sanad hadist dari jalur yang lain.

Secara garis besar kitab ini memuat sekitar 133 hadist yang dikelompokkan menjadi 40 bagian. Diawali dengan pembahasan keutamaan al Qur`an dan diakhiri dengan keutamaan surat-surat tertentu dalam al Qur`an. Di bagian awal kitab disebutkan pembukaan kitab, biografi pengarang, cara pengamalan kitab, sanad kitab dan pengantar dari pengarang. Di akhir kitab dilengkapi dengan penutup dan daftar isi.

Kitab Arbauna Haditsan fi Fadhli Al-Quran ini disusun dengan sistematika sederhana sesuai penomoran dari satu hingga empat puluh. Setiap nomor dinukilkan satu atau beberapa hadis yang terkait. Biasanya adalah hadits yang memiliki makna sama namun dengan redaksi yang berbeda. Model ini dibuat untuk memudahkan pembaca mengeksplorasi kandungan makna yang berkenaan dengan suatu keutamaan Al-Quran pada tiap redaksi hadist.

Sisi lain yang menarik dari kitab ini adalah dilengkapi dengan anotasi atau catatan pada mufradat-mufradat yang sulit dan jarang digunakan (gharib) dan satuan kalimat yang rumit dipahami. Dengan begitu pembaca dapat mudah memahami makna suatu hadis tanpa membuka kamus atau kitab pendukung lainnya. Wallahu A’lam

Lihat Kitab

Kitab Arbaun An-Nawawi

Kitab Arbaun An- Nawawi merupakan kitab karya Imam Nawawi yang membahas tentang fan hadits. Kitab ini terdiri dari 40 hadits pilihan sehingga disebut dengan Arbain atau Arbauna dalam Bahasa arab yang berarti 40.

Kitab Arbain Nawawi merupakan salah satu karya fenomenal Imam Nawawi, beliau menyusun hadits-hadits pilihan dengan singkat dan rapi sehingga mudah sekali untuk dipahami dan dihafal baik dikalangan santri maupun awam. Kitab ini bukan hanya  favorit para santri dalam fan hadits melainkan semua umat muslim di dunia, kebanyakan mereka memilih untuk memahami dan menghafalkan kitab ini sebelum mengkaji kitab hadits yang lebih besar.

Kelebihan yang paling menonjol dalam kitab ini adalah hadits yang dipilih merupakan hadits-hadits penting yang mencakup ajaran islam secara singkat dan mencakup sebagian besar urusan umat muslim, sehingga membuat pembaca tertarik untuk memahaminya.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Arbaun An- Nawawi yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan Sampaikan bisa bermanfaat.

Lihat Kitab