INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Warga NU sudah taka sing lagi dengan nama KH. Ahmad Abdul Hamid, sosok dibalik pencipta Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thariq.
KH. Hasyim Asy'ari adalah ulama besar dari Jombang, pendiri Nahdlatul Ulama, dan gurunya para ulama (Syaikhul Masyayikh) beliau memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru dan telah hafal Kutubus Sittah (Hadits 6 Riwayat).
KH. M. Yusuf Masyhar adalah santri kinasih Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari dan merupakan pendiri Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Cukir, Diwek, Jombang.
Syekh Muhammad Saeful Anwar Zuhri Rosyid atau yang akrab dengan sapaan Abah Syekh merupakan putra kedua dari tujuh bersaudara, yang lahir pada tanggal 6 Juni 1950 di Sokaraja tengah, Banyumas, Jawa Tengah, dari pasangan Kyai Mudatsir Zuhri dan Sukarni.
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari (akrab disapa Guru Sekumpul) dikenal luas karomah-karomahnya di Nusantara, bahkan sampai Timur Tengah.
KH. Habibullah Zaini adalah sosok yang bersahaja dan mencintai ilmu. Kebersahajaan beliau dapat dilihat dari sikap hidupnya sehari-hari. Dari cara berpakaian, cara makan, cara berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya. Beliau juga selalu berhati-hati dalam persoalan fiqih, akhlak dan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KH. Oesman Mansoer beliau adalah ulama dan juga seorang militer. KH. Oesman Mansoer adalah sosok penting di balik berdirinya kampus ternama di Kota Malang, di antaranya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang.
KHR. Ma’mun Nawawi atau Mama Cibogo beliau adalah ulama besar dari Bekasi yang mendirikan pesantren Al-Baqiyatus Sholihat,
Bagi masyarakat Sukabumi, nama KH. R. Ahmad Djunaidi Rodlibillah tentu bukanlah sosok yang asing. Beliau dikenal sebagi seorang ulama kharismatik yang tidak hanya sangat alim tetapi juga mempunyai peran yang penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tuan Guru Haji Abdurrasyid lahir pada tahun 1884 Masehi di Desa Pekapuran, Amuntai. Sebagai anak tunggal, ia tumbuh dalam bimbingan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya, yang mendidiknya dengan penuh perhatian. Sejak kecil, ia dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan kesederhanaan namun sarat dengan nilai-nilai keislaman, membentuk kepribadiannya yang teguh dan berakhlak mulia.