INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID

Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini

Artikel

 

Ada Harapan dan Hambatan di Tahun 2019

Terdapat harapan dan hambatan pada tahun 2019. Apa saja itu?

Gus Dur, Sosok Penggerak Islam Indonesia

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur disebut sebagai penggerak Islam Indonesia. Bagaimana maksudnya?

Saran dari Ridwal Kamil untuk Akhiri Status Jomblo di 2019

Belum genap satu jam, unggahan itu telah disukai lebih dari 58 ribu orang. Banyak dari mereka menilai ini adalah wujud perhatian sang Gubernur untuk warganya.

Ustadz Ma'ruf Khozin : Doa Untuk Pemimpin

Memasuki tahun 2019  ini ada momen besar bagi bangsa Indonesia yaitu pemilihan umum, Presiden dan DPR. Siapapun yang terpilih kita doakan dengan kemaslahatan dan tidak boleh mencaci maki pemimpin. Sebagaimana tuntunan dari Nabi kita dan para ulama terdahulu:

Tembang Cinta

 Seringkali kita saksikan berbagai pertunjukan tembang-tembang cinta untuk Rasul saw, dengan berbagai apresiasi, ekspresi dan aksi, bahkan akhir-akhir ini ritme-ritme musik yang mengirinya cukup bervariasi baik dari kelas bawah (tradisional) dengan menggunakan hadrah, sampai kelas atas (modern) yang tidak ada bedanya dengan musik-musik

Deretan Kendaraan yang Wajib Anda Prioritaskan di Jalan Raya

Bukan tanpa alasan, pemberian jalan untuk mobil yang diprioritaskan ini, berhubungan dengan nyawa seseorang atau banyak orang. Contohnya, untuk mobil pemadam kebakaran serta ambulans.

Rutin Makan Ikan Turunkan Risiko Stroke dan Gagal Jantung

Untuk itu, cobalah untuk mengonsumsi berbagai jenis ikan ini agar mendapatkan manfaat maksimal untuk kesehatan jantung.

Rajin Olahraga untuk Atasi Hipertensi

Meskipun hasilnya menjanjikan, ketua peneliti Huseyin Naci mengatakan kita tak perlu menghentikan konsumsi obat yang telah diresepkan dokter.

Tinggalkan Wasiat, Inilah Riwayat KH Muhammad Masthuro

KH Muhammad Masthuro meninggalkan wasiat. Bagaimana riwayat hidupnya?

Teuku Bujang Salim #3: Perginya Sang Pahlawan Menghadap Ilahi

Teuku Bujang diberangkatkan ke Kutaradja (Banda Aceh). Lalu, 31 Juli 1950 ia pulang ke Krueng Geukueh, yang saat itu berada di Nanggroe Nisam dan saat inilah lahir Putri Bungsunnya Cut Aceh Neksom atau Hj. Atjeh Neksom