INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID

Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini

Selasa Kliwon, 4 November 2025 | 13 Jumadil Awal 1447

Selasa Kliwon, 4 November 2025 | 13 Jumadil Awal 1447

Pesantren Bustanul Ulum Banyuwangi

by CoAdmin11-Budi
13.459 Views
Minggu, 29 Juli 2018

Fasilitas di Lembaga ini :

Nama Fasilitas	Jumlah	Nama Fasilitas	Jumlah
MI/SD	1	MTS/SMP	1
MA/SMA	1	Maly/Univ.	0
Tahfidz	1	Laboratorium	1
Poli Kesehatan	1	Koperasi	1

Profil
Pondok pesantren Bustanul Ulum ini adalah satu diantara pondok pesantren yang ada di kabupaten Banyuwangi, tepatnya tedetak di daerah bagian utara yaitu kecamatan Wongsorejo dimana penduduknya mayoritas beragama Islam. Pondok Pesantren Bustanul Ulum (PP-B.U) tumbuh menjadi pondok pesantren dan terus berbenah diri tanpa mengambil jarak secara ketat dengan perubahan jaman.

Awal mulanya pesantren ini adalah musholla yang sangat kecil dan satri “kalong” (sebutan untuk santri yang tidak menetap) dengan aktivitas pengajian khusus di malam hari, dan siklusnya disesuaikan dengan waktu sholat fardhu, sholat magrib berjama’ah dilanjutkan dengan pengajian Al-qur’an.

Sampai waktu sholat isya’ tiba, bada sholat isya’ pengajian kitab kuning dengan mode sorogan, Santri rehat dari aktivitas menjelang tengah malam sampai waktu sholat subuh. Aktivitas mushollah berakhir dengan pengajian Al-qur’an ba’da sholat subuh. Awalnya mushollah yang berlokasi di sekitar pasar Wongsorejo ini akhir nya pindah ke masjid “Baitur Rohim” dengan keinginan besar pengasuh mengajak teman-temannya untuk membangun sekolah rakyat (SR) Di depan masjid Baitur Rohim.

Pada tahun 1944, beliau mempunyai kemampuan untuk mendidik santri tersebut, karna beliau pernah menjadi santri di ponpes salafiyah-safi’iyah Sukorejo Asembagus Situbondo selama 16 tahun. Lambat laun berkat keinginan dan kemauan yang sangat tinggi akhirnya beliau mempuyai surau dan mengelolahnya kira-kira mencapai waktu 23 tahun, setelah itu beliau menerima saran dari gurunya untuk membangun sebuah pesantren, sekitar 1 km dari jarak yang beliau tempati.

Sebetulnya pengasuh sudah sejak dulu berkeinginan untuk membangun pesantren, tetapi beliau masih menunggu waktu untuk mendirikannya. Pada tahun 1940-an, tahun dimana mushollah ini mulai dibangun adalah masa-masa awal misiasi dalam perjuangan, dan membentuk pondasi dakwah melalui pendidikan bentuk mushollah yang terbuat dari kayu yang berdinding gidhang (terbuat dari ayaman bambu, yang di jawa di kenal dengan nama gedhek).