Pesantren Zainul Huda didirikan KH. Abdusshomad tahun 1953. Sebelum Kiai Abdusshomad mendirikan pesantren, masyarakat Duko Lao’ dan masyarakat sebelahnya (Arjasa Lao’) termasuk masyarakat awam dan terbelakang terutama dalam hal pemahaman keagamaan. Tapi berkat ketabahan Kiai Abdusshomad dalam berdakwah, lambat laun masyarakat Duko Lao’ dan Arjasa lao’ mulai mengenal agama dan melaksanakan shalat.
Aktivitas kepesantrenan rutin dijalankan dalam bentuknya yang non klasikal selama bertahun-tahun. Baru pada tahun 1969, atas usaha salah seorang putra KH. Abdusshomad yaitu KH. Syarfuddin, didirikanlah lembaga pendidikan, yaitu Madrasah Ibtida’iyah. Sepeninggal Kiai Abdusshomad 12 Oktober 1976 (dalam usia 100 tahun), kepemimpinan di pesantren dan di masyarakat dilanjutkan oleh putranya sebagai pengasuh pesantren yaitu KH. Syarfuddin.
Beliau adalah alumni PP Annuqayah Guluk- Guluk Sumenep. KH. Syarafuddin (93 tahun) lahir pada 14 Juni 1921 di Arjasa Sumenep adalah Pengasuh kedua mulai tahun 1976 hingga sekarang. Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga ulama. Silsilahnya, KH. Syarfuddin ibn KH, Abd Shomad ibn KH. Dawud ibn KH. Damsyiyah ibn KH. Abdul Bari. “Kiai Abdul Bar adalah salah satu keturunan Sunan Giri yang diutus pertama kali untuk menyebarkan Islam di Pulau Kangean.
Di pesantren, Kiai Syarafuddin membacakan kitab kuning, mulai dari kitab Jurumiyah hingga kitab Ibn Aqil; dari Sullam-Safinah hingga Fathul Mu’in; dari Bidayah al-Hidayah hingga Kifayah al-Atqiyah bahkan Ihya’ Ulum al-Din. Di tangan Kiai Syarfuddin, pesantren mulai berkembang. Asrama santri mulai dibangun dan mushalla yang jauh dari standar direnovasi. Santri-santri dari desa-desa lain dan pulau-pulau kecil lain di sekitar Kangean pun berdatangan. Masyarakat tak ragu “menyerahkan” anak-anaknya untuk dididik Kiai Syarafuddin.
Keinginan untuk mendirikan sekolah lanjutan baru muncul pada tahun 2000-an. Atas usaha KH. Dr. Abdul Moqsith Ghazali (cucu pertama Kiai Syarfuddin sekaligus putra pertama Kiai Ghazali Ahmadi), maka secara beiringan berdirilah SMP Islam Zainul Huda (2013) dan Madrasah Aliyah Zainul Huda (2020). Sekarang Pesantren Zainul Huda terus berbenah memperbaiki sarana dan prasarana, mulai dari asrama santri hingga bangunan fisik lembaga pendidikan.
Kini alumni Pesantren Zainul Huda tersebar di pelosok-pelosok desa di Kangean. “Tak sedikit dari mereka yang juga menjadi pengasuh pesantren, di samping juga ada yang tetap menjadi petani dan pedagang. Para alumni inilah yang menjadi kantong-kantong Islam Ahlussunnah Waljamaah di dusun dusun terdalam Pulau Kangean,” ujar Kiai Jamil, Wakil Ketua Yayasan. Pendiri
KH. Abdusshomad Pengasuh
1. KH. Abdusshomad
2. KH. Syarfuddin Abdusshomad
3. KH. Ghazali Ahmadi
4. KH. M. Khazin, B.A
5. KH. Dr. Abdul Moqsith Ghazali, M.Ag
6. KH. M. Jamil Syarif, S.Ag
PENDIDIKAN Unit Pendidikan
1. Madrasah Ibtidaiyah
2. SMP Islam Zainul Huda
3. Madrasah Aliyah
4. TPA
5. Madrasah Diniyah
EKSTRAKURIKULER
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU.
KLIK
LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...