Pondok Pesantren Nurul Ali atau sering disebut PPNA adalah pondok pesantren yang terletak di Magelang Jawa Tengah tepatnya di Dusun sempu. Pondok pesantren Nurul Ali didirikan sekitar tahun 1970 an oleh Romo KH. Ismail Ali. Pada saat itu Pondok Pesantren Nurul Ali masih bernama Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, baru setelah Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin mulai berkembang menjadi pondok Pesantren Modern juga Tahfidul Qur'an, nama pondok Pesantren diganti menjadi Pondok Pesantren Nurul Ali.
Pondok Pesantren Nurul Ali tidak hanya merupakan pondok Pesantren yang mengajarkan ilmu agama saja akan tetapi terkenal juga dengan tarekatnya, yaitu Tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah yang sudah diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan, baik dari Jawa maupun dari luar Jawa.
Kyai Ahmad Sholeh putra KH. Ismail Ali menuturkan bahwa Pondok Pesantren Nurul Ali didirikan beriringan dengan berkembangnya tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah. Sebenarnya pada saat itu tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah sudah lebih dulu dikenal dan berkembang di masyarakat setempat sejak tahun 1960 an. Dengan berkembangnya tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah kemudian didirikanlah Pondok pesantren Nurul Ali di Sempu Secang Magelang sekitar tahun 1970 an. Saat itu orang-orang yang mengikuti amalan tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah dan orang-orang yang belajar agama di Sempu dari masyarakat terus berkembang sampai ada yang menginap disana.
Kemudian Romo KH. ismail Ali beserta para jamaahnya dijadikan tempat tidur murid-murid yang belajar agama disana yang kemudian sekarang di namakan Pondok Pesantren Nurul Ali. Santriwan-santriwati yang belajar di pondok pesantren ini awal mulanya juga dari jama‟ah tarekat sendiri tidak seperti santri-santri pada umumnya yang usianya masih muda-muda melainkan mereka orang-orang tua yang mengikuti amalan tarekat qodiyah wa naqsabandiyah. Proses pembelajaranya dulupun masih manual, mereka ada yang menginap dan ada yang pulang pergi untuk belajar agama dan mengaji di pondok pesantren Nurul Ali.
Dari tahun ke tahun santri-santri yang belajar disana pun tidak hanya jama'ah tarekat melainkan juga santriwan-santriwati muda sebagian besar adalah anak, saudara dan tetangga jama‟ah yang mereka titipkan untuk belajar agama di Pondok Pesantren Nurul Ali.
Namun pada tahun 2004 santiwan santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali menurun setelah wafatnya ibu Nyai. H. Munifah istri dari KH. Ismail Ali. Sekitar tahun 2007 pondok Pesantren membangun madrasah tsanawiyah tepat di bangun di samping mushola Pondok Pesantren.
Kemudian Pondok Pesantren mulai berkembang pesat dan Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin menjadi pondok Pesantren Modern juga tahfidul qur'an. Nama Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin diganti menjadi Pondok Pesantren Nurul Ali atas dasar dawuh seorang guru besar KH. Chalwani
Memuat Komentar ...