Pesantren Assalafiyah II Brebes

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD0 MTS/SMP2
MA/SMA1 Maly/Univ.0
Tahfidz0 Laboratorium1
Poli Kesehatan1 Koperasi1
Pesantren Assalafiyah II Brebes

Profil

Seiring dengan jumlah santri yang terus meningkat, sarana fisik pesantren (asrama)-pun ikut meningkat. Juga sistem belajar-mengajar mengalami perubahan. Dulu hanya menggunakan sistem belajar-ngaji sorogan, musyawarah (diskusi) dan bandongan. Sekarang ditambah sistem tarbiyah (metode sekolah). Sehingga pondok pesantren Assalafiyah membentuk lembaga madrasah-sekolah, dari mulai tingkat ibtida (pemula) sampai aliyah (tinggi). Sesuai pernyataan para ulama yang menjadi landasan modernisasi pesantren:“ Al Muhafazhotu ‘alal qodimisshalih wal akhdzu bil jadidil ashlah ” [Melestarikan sistem-pola lama yang masih baik dan mengakomodir cara-cara modern yang lebih baik]

Setelah pondok pesantren Assalafiyah maju dan terkenal, banyak permintaan masyarakat untuk menerima santri yang sekolah formal. Namun beliau Kiai Subhan belum berminat. Karena beliau berkomitmen untuk mempertahankan ke-salaf-an pendidikan pesantren As Salafiyah, Luwungragi, yang diwariskan bapaknya. Tapi desakan membuka pesantren bersekolah formal semakin tidak terbendung. Mungkin ini tuntutan zaman yang mendorong para pengasuh melakukan modernisasi pesantren.

Secara kebetulan, Kiai Nurul Huda Jazuli (Gus Da) dari Ploso mengisi mauizhah hasanah (nasehat) pada acara Ahirussanah pondok pessantren As Salafiyah pada 24 Juli 2010 M / 13 Sya’ban 1431 H. Gus Da menyarankan kepada Kiai Subhan agar membuka pondok pesantren formal seperti QUIN Ploso. Mendengar saran tersebut Kiai Subhan menimpali dengan perkataan:” InsyaalLah, tapi diluar, jangan di sini (pondok pesantren As Salafiyah, Luwungragi)”. Lalu Kiai Nurul Huda meng-amin-ni keinginan Kiai Subhan yang baru diucapkan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.