Jokowi Resmikan Beberapa Fasilitas Pondok Modern Internasional Dea Malela NTB

 
Jokowi Resmikan Beberapa Fasilitas Pondok Modern Internasional Dea Malela NTB

LADUNI.ID-NTB-Presiden Joko Widodo di sela kesibukannya menangani Gempa Lombok, menyempatkan diri berkunjung ke Kampus Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Sumbawa Besar, Nusantara Tenggara Barat. Di Pesantren tersebut Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meresmikan beberapa fasilitas pesantren di antaranya adalah yakni perpustakaan, gedung belajar, masjid, dan wisma santri. 

Menurut sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut di PMI Dea Malela memiliki 272 santri nasional dan internasional, yang terdiri dari 117 santriwati dan 151 santriwan. Terdapat pula santriwati dan santriwan luar negeri, antara lain berasal dari Thailand 16 orang, Kamboja 9 orang, Timor Leste 8 orang dan Rusia 2 orang. 
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya mengapresiasi keindahan tata letak Pondok Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela. Pondok yang baru diresmikan beberapa fasilitasnya itu berdiri di kawasan pegunungan dan perbukitan.

"Saya melihat dari atas tadi, gedung-gedungnya sangat tertata, tata ruangnya sangat bagus dengan kontur-kontur naik dan turun, di depannya ada gunung yang menjulang indah, kanan-kiri ada perbukitan," kata Presiden Jokowi, Minggu, (29/7/2018)

Lebih lanjut alumnus Kehutanan UGM tersebut berpesan kepada seluruh masyarakat untuk memelihara anugerah keberagaman yang dimiliki Indonesia. Hal itu untuk menjaga aset terbesar bangsa, yakni persatuan, kerukunan, dan persaudaraan yang terjalin kuat antarmasyarakat.
"Saya mengajak kita semuanya untuk terus memelihara dan merawat ukhuwah Islamiyah kita, merawat dan menjaga ukhuwah wathoniyah kita, karena itulah tugas kita bersama," kata Presiden.

Suami Irina Jokowi juga mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa besar. Alasannya penduduk Indonesia sudah 263 juta, memiliki 514 kabupaten dan kota, serta 34 provinsi. "Indonesia berbeda-beda beragam majemuk, agama berbeda-beda, adat istiadat berbeda, tradisi suku berbeda-beda 714 suku bahasa 1.100 lebih bahasa daerah yang berbeda-beda. Karena itulah tugas kita bersama, karena kita berbeda-beda," ujar Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Zainul Majdi. Dalam acara ini, Presiden didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainal Majdi dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsudin.