Permulaan yang Bagus, Ribuan Domba asal Jatim Diekspor ke Malaysia

 
Permulaan yang Bagus, Ribuan Domba asal Jatim Diekspor ke Malaysia

LADUNI.ID, Sidoarjo -  Sebanyak 1.093 ekor domba  siap diangkut ke dalam Pesawat kargo Malaysia Airline di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jatim, Rabu (1/8/2018). domba-domba tersebut  berasal dari sejumlah peternak dari Jawa Timur yang akan di ekspor ke Malaysia, untuk pertama kali di Indonesia menggunakan pesawat terbang.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, M. Musyaffak Fauzi mengatakan domba-domba itu berasal dari peternak di berbagai daerah di Jawa Timur di antaranya Jember, Blitar, Kediri, Situbondo, Lumajang, dan Probolinggo. Proses ekspornya sendiri dilakukan oleh PT Inkopmar Cahaya Buana dengan penerima perusahaan Ternakan Kamran Trading SDN BHD di Kuala Lumpur Malaysia.

"Dalam hal ini pemerintah men-support penuh. Termasuk dalam hal perizinan, pemeriksaan kesehatan hewan, dan segala administrasi lainnya. Dengan harapan bisa mempermudah peternak dalam mencapai kesejahteraan," ungkapnya.

M. Musyaffak menambahkan domba yang dikirim hari ini merupakan lanjutan dari pengiriman 504 ekor domba melalui jalur laut saat dilakukan launching oleh Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman pada Juni 2018 lalu.

"Sesuai amanat menteri tahun 2018 ini ditargetkan ada sebanyak 60 ribu ekor domba yang akan diekspor ke Malaysia. Ini akan terus dilakukan secara berkala," kata Musyaffak kepada wartawan di Bandara Juanda, Rabu (1/8/2018).
Musyaffak menambahkan ekspor ini sangat menguntungkan peternak karena memberikan keuntungan 30 persen dari harga lokal.

"Sebenarnya Malaysia membutuhkan lebih dari 60 ribu itu. Nah untuk perdananya sengaja kami kirimkan sebanyak 60 ribu hingga akhir 2018. Ini sangat luar biasa kebutuhan pasarnya. Tadi kami sudah ketemu dengan importirnya dari Malaysia. Rencananya akan di-connecting-kan dengan Timur Tengah," lanjutnya.

Sementara itu, CEO PT Inkopmar Cahaya Buana, Rio Lukman mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa pengiriman domba melalui jalur udara dianggap jauh lebih menguntungkan dibandingkan lewat laut. Pertama, proses pengirimannya berlangsung lebih cepat, angka kematiannya lebih kecil, dan risiko trauma hewannya juga lebih rendah.

Harga domba yang diekspornya juga sangat bervariasi. "Untuk harga domba tergantung daerahnya. Yang jelas kami membeli dari peternak Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu per kg," paparnya.

Akan tetapi Rio mengaku masih menemui sejumlah kendala terkait ekspor domba. "Di Indonesia ini belum ada yang namanya shelter khusus hewan sehingga kami sempat merasa kesulitan," kata Rio.
Untungnya, dalam proses pengiriman ini pihaknya diizinkan Bandara Juanda untuk melakukan packing atau pengemasan di area parkir pesawat kargo.