Bantu Korban Lombok, PWNU Bali Kirim Logistik dan Relawan

 
Bantu Korban Lombok, PWNU Bali Kirim Logistik dan Relawan

LADUNI.ID-Denpasar-Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bali kembali mengirim bantuan tahap kedua kepada korban Gempa di Pulau Lombok pada Rabu (15/8). Pada bantuan sebelumnya LPBI NU Bali yang bekerjasama dengan GAPKI telah menyalurkan bantuan senilai Rp.140 juta.

PWNU Bali pada bantuan kali tidak hanya berupa bantuan logistic,  melainkan juga membawa relawan yang terdiri dari Laziznu, LPBI, Banser, Pagar Nusa, PMII dan IPNU. Relawan yang berjumlah 25 orang ini sebelumnya dilatih fisik dan mental untuk kemudian ditempatkan di lombok selama seminggu ke depan. Dari laporan H. Ekky Rezal selaku Ketua Tim Peduli Korban Gempa Lombok PWNU Bali, bahwa bantuan kali ini sebanyak Tiga Truck dan dua minibus. 

"ini belum termasuk yang dihimpun PCNU Kota Denpasar dengan satu Kontainer dan dua belas mobil kecil, dan kami akan berkumpul di Pelabuhan Padangbai untuk sama sama nyebrang ke lombok" kata Ekky Rezal 

Sedangkan khusus tim bantuan kesehatan akan menggunakan jalur udara dengan membawa 32 box obat obatan. Menurut Ekky PWNU Bali selama di Lombok, berencana akan membangun dapur umum dengan kekuatan 4 titik kompor besar. 

Selain itu, tim relawan juga akan membuat electrikcity dengan dua jenset yang dibawa. "jenset yang kami bawa berkekuatan masing masing 6000 watt" tegas H. Ekky. 

Sekadar diketahui Hingga Rabu (15/8/2018) berdasarkan data dari BNPB tercatat 460 orang meninggal dunia, yaitu di Kabupaten Lombok Utara 396 orang, Lombok Barat 39 orang, Lombok Timur 12 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Denpasar 2 orang. Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbun longsor, evakuasi di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan, dan beberapa laporan dari masyarakat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN