Peran Pemuda Mengisi Kemerdekaan Menurut Alumni Ponpes Darul Munawwarah Kuta Krueng

 
Peran Pemuda Mengisi Kemerdekaan Menurut Alumni Ponpes Darul Munawwarah Kuta Krueng

LADUNI. ID I TOKOH-Indonesia sudah 73 tahun kemerdekaannya. Semangat kemerdekaan hendaknya oleh generasi muda saat ini diharapkan mampu merealisasikan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Negara Indonesia saat ini telah berusia 73 tahun kemerdekaannya dan negara kita merupakan salah satu negara di dunia mayoritas penduduknya beragama Islam, hendaknya peran al-fata (pemuda) Islam menjadi tongkat estafet dan pioner dalam pembangunan bangsa dengan berkah dan nikmat kemerdekaan itu sendiri dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, ” kata Tgk. Safruddin Sagoe salah seorang tokoh agamawan muda Bandar Dua, Pidie Jaya, Aceh, Jum’at, (17/8/2018).

Alumni Dayah Darul Munawwarah Kuta Kreung yang kini dipercaya oleh masyarakat Bandar Dua dan sekitarnya untuk mencalonkan dirinya sebagai caleg DPRK Pidie Jaya itu menambahkan bukan hanya pembangunan fisik harus ditingkatkan saat Indonesia sudah 73 kemerdekaannya, namun pembangunan spiritual dan akhlak bangsa yang semakin terinjak dan terikis dewasa ini oleh era globalisasi dan informasi yang semakin canggih harus lebih ditingkatkan lagi.

“Seharusnyanya sosok pemuda itu bisa menjadi the hero (pahlawan) dalam menyelamatkan bangsa ini. Realitanya dalam sejarah dari masa ke masa sosok pemuda memiliki andil serta peranan yang sangat penting terkait dengan masalah peradaban universal, termasuk dalam membangun umat,” sambung Sekjen PNA Bandar Dua itu dengan penuh berharap.

Politisi muda nan energik itu menambahkan pemuda dalam mengisi kemerdekaan itu merupakan sosok The best agent of change merupakan frase yang paling tepat menggambarkan sepak terjang pemuda dalam perspektif sejarah Islam maupun dunia. “Dalam kacamata sejarah peradaban Islam, pemuda merupakan tonggak kebangkitan umat serta sumber kekuatan pembela terhadap akidah dan ideologi,” ujar tokoh yang murah senyum dan pandai bergaul dengan semua elemen itu.

Selanjutnya, Tgk. Safruddin menjelaskan, Islam tidak dapat dilepaskan dari sosok pemuda. Pertumbuhan dan perkembangan agama Islam itu karena banyaknya peran aktif pemuda berkualitas di dalamnya sebagai kader khalifah di muka bumi ini dalam memperjuang dinul Islam yang telah dicetuskan Rasulullah SAW sejak 14 abad lalu.

“Jadi, jelaslah bahwa esensi pemuda itu terletak pada kekuatan keimanan dan ketakwaan kepada sang khalik. Walhasil standarisasi sang pemuda itu bukan terletak pada umur tetapi jati diri dan spritualisme yang dimiliki,” tutup Caleg DPRK Pidie Jaya asal PNA dapil II nomor urut pertama itu dengan penuh semangat.