Solidaritas dan Kebersamaan di Balik Penyembelihan Qurban Gampong Lamkawe

 
Solidaritas dan Kebersamaan di Balik Penyembelihan Qurban Gampong Lamkawe

LADUNI.ID I KEAGAMAMAAN-  Lebaran haji sudah merupakan ada satu ibadah yang khusus dan tidak ada di bulan lainnya, ibadah qurban namanya dan sudah menjadi tradisi pelaksanaan qurban sebagai rutinitas tahunan di sudut sebuah gampong yang sudah populer dan dikenal luas di bumi Serambi Mekkah, Lamkawe yang merupakan sebuah gampong di kecamatan pesisir Kembang Tanjung, Pidie.

Aura pagi dan panorama pancaran sang surya yang bersahabat, tepatnya  di pekarangan meunasah yang luas nan asri itu, tampak para pemuda dan masyarakat yang sedang sibuk, seolah-olah ada semacam seromonial tahunan dan di lantainya terlihat bentangan karpet sederhana.

Kejauhan terlihat beberapa ekor lembu yang siap disembelih sebagai implementasi ibadah qurban. Di areal halaman meunasah terlihat beberapa ekor sapi dan secara terpisah terikat di pohon-pohon kelapa yang rindang, beberapa warga tampak menepuk-nepuk punggung sapi gemuk tersebut.

Tidak lama sekitar waktu dhuha. Prosesi ritual itu dihiasi oleh gema takbir terdengar dilantunkan saat sapi kurban disembelih. Lazimnya, sebelumnya dilakukan tepung tawar dan sejumlah perintah agama lain yang disunatkan sebelum berquran dilakukan oleh Teungku Imum Gampong selaku pemimpin penyembelihan.


Kekompakan warga antara pemuda dan kalangan masyarakat terlihat dengan secara serentak menarik tali yang telah diikat pada sapi.

"Alhamdulillah, setiap tahunnya gampong Lamkawe selalu mengadakan sembelihan qurban dan ini menandakan kesadaran kolektif kepada syariat Islam masyarakat makin meningkat," kata Tgk.  Edi Kurniawan Abdullah selaku ketua pemuda gampong Lamkawe.

Suasana semakin ramai dan gaduh setelah satu persatu hewan kurban yang tadinya diikat pada pohon kelapa muda itu roboh. Kekompakan warga juga terlihat dimana sebagian warga membantu untuk menguliti dagingnya ditumpuk di bawah tenda yang telah disediakan.


Kemudian daging kurban dibagikan kepada seluru warga gampong dan diatur sedemikian rupa untuk mudah dibagikan. Daging kurban itu akan dibagikan terutama untuk fakir dan miskin.


" Satu ekor sapi dikurbankan oleh tujuh orang, hari ini ada beberapa orang yang berkurban dengan sejumlah sapi dan masyarakat sangat antusias dan bersemangat untuk berkurban serta salut dengan kekompakan warga Lamkawe dan berpartisipasi didalamnya, " ujar Faisal salah seorang tokoh dan pemerhati pendidikan Pidie yang juga PNS itu. 

Pasca semua sudah siap,  Teungku Imum Gampong atau panitia memanggil masyarakat untuk mengambil hasil qurban dan interaksi sosial keagamaan terus berlanjut serta hendaknya nilai semacam ini patut untuk dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi,  Pendidik Asal Dayah Mudi Masjid Raya Samalanga dan alumni dayah Baltadul Mubarakah Kembang Tanjung, Aceh