Malaikat Maut Mengunjungi Manusia Setiap 21 Menit Perhari, Sudah Siapkah Kita?

 
Malaikat Maut Mengunjungi Manusia Setiap 21 Menit Perhari, Sudah Siapkah Kita?
Sumber Gambar: Dokumentasi istimewa, Iluatrasi: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta -  Rotasi kehidupan itu sunnatullah yang tidak mungkin dikotak katik selain Yang Maha Kuasa. Kita harus mengakui bahwa kehidupan di dunia ini sebuah proses yang harus dilewati sang khalifatul ardhi. Namanya juga  alam fana, tentu saja perubahan (baharu) sudah pasti dan kita bukanlah makhluk abadi. 

Begitu juga dengan maut. Proses kematian sebuah rahasia ilahi, kita tidak pernah tahu kapan akan menghadapi itu. Realitas saat ini tidak sedikit masyarakat yang lalai dan terpesona serta terjerumus dengan keindahan dunia penuh maksiat dan dosa. Wajar sebagian kita  banyak orang tidak mempersiapkan diri menghadapi kematian.

Lebih lanjut, manakala kita mencermati dan menelaah secara spesifik, fenomena semacam ini. Pernah salah seorang ulama besar hujjatul Islam Imam Al-Ghazali Rahimahullah telah memperingatkan kita bahwa di dunia ini sesuatu yang paling pasti adalah kematian dan tidak ada selain itu.

Memperkuat argumen tersebut, telah disebutkan dalam Alquran dengan bunyi: "Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali.” (QS. al-Anbiya: 35)

Kita terkadang terlena dengan fatamorgana dunia selama ini. Kehidupan berorientasi dunia berjuang sekuat tenaga dan melupakan  untuk mempersiapkan bekal hidup di dunia, melupakan bekal akhirat. 

Padahal Allah SWT telah memberikan kepada kita bermacam nikmat dan kesempatan untuk bernafas di muka bumi ini dalam perspektif ubudiyah kepada Allah. Lantas apakah kita juga sudah mempersiapkan banyak bekal menghadapi dua fase kehidupan berikutnya, yaitu alam barzah dan alam akhirat?

Manusia yang cerdas itu bukan yang paling cerdas dengan IQ tinggi dan sebagainya, tetapi sosok yang sering mengingat kepada kematian . Hal ini sebagaimana sabda beliau berbunyi: “Wahai Baginda Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” tanya sahabat kepada Rasulullah saw. Dan Baginda Rasulullah saw., pun menjawab: “(Mereka) Yang paling banyak mengingat mati, dan kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas” (HR. Thabrani dan Ibnu Majah).

Allah sangat kepada hamba-Nya. Buktinya kita selalu diperingatkan bukan hanya dengan firman-Nya bahkan sangat banyak hadis Rasulullah  menyebutkan tentang kematian dan malaikat mautpun datang kepada kita untuk memperingatkan tentang kematian dalam setiap saat dan kesempatan . Namun sebagian dari kita seolah tidak menggubrisnya atau kita telah teracuni hati? 

Pembahasan tersebut seperti yang telah diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh bahwa Rasulullah saw., bersabda: “Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenungi wajah seseorang, didapati orang itu sedang bergelak tertawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah herannya aku melihat orang ini, padahal aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya kapan saja, tetapi dia masih terlihat bodoh dan bergelak tertawa’.”

Manusia makhluk yang berakal, coba kita tafakkur dan bayangkan sejenak, durasi sehari atau 24 jam, malaikat maut itu mengunjungi setiap manusia sebanyak 70 kali. Dalam pengertiannya sosok malaikat maut akan mengunjungi manusia setiap 20,6 menit sekali atau jika dibulatkan menjadi setiap 21 menit. Setiap 21 menit kita selalu diperingatkan oleh malaikat maut. 

Lantas, adakah kita merasakannya? Sudah siapkah kita? Atau hati kita yang telah keras oleh sentuhan dosa dan maksiat yang kerap kita lakukan. Semoga kita mendapatkan Rahmat, dan ditakdirkan Khusnul khotimah. Wallahu a'lam. 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 25 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

________

Penulis: Helmi Abu Bakar El-Langkawi,  Penggiat literasi asal dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh. 

Editor: Athallah Hareldi