Jamaah Puji Layanan Haji yang Diberikan Pemerintah 

 
Jamaah Puji Layanan Haji yang Diberikan Pemerintah 

LADUNI.ID,MEKKAH - Jamaah Haji asal Indonesia memuji layanan yang diberikan Kementerian Agama untuk penyelenggaraan haji tahun 208 ini. Jamaah Haji Indonesia ditempatkan di hotel yang setara dengan bintang tiga baik di Makkah maupun di Madinah. Bahkan ada beberapa yang beruntung, bisa menikmati hotel bintang lima.

Sedangkan untuk katering, pemerintah juga memberikan pelayanan prima. Makanan siap santap diberikan sebanyak 40 kali di Makkah, 18 kali di Madinah dan 16 kali di fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjadi buktinya. Jemaah dimanjakan dengan menu citarasa nusantara yang tidak asing di lidah.

Tiap hari, menu makan siang dan malam dibuat berbeda. Jenis lauk, sayuran dan buah pun bervariasi. Lauknya, mulai daging sapi lada hitam, ikan patin pesmol, ayam kecap cabai hijau, daging teriyaki, sampai bistik daging sapi.

Bagaimana pendapat jemaah soal layanan yang diterima? “Enak, Mas, mantap.Hotelnya juga mewah, sangat baik,” ujar Purwadi dan Sutiyem kompak, Senin (27/08) malam di kawasan Mahbas Jin, Makkah. Pasutri asal Kendal, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Kloter 84-SOC ini merasa puas dengan layanan yang didapat.

Bahkan, bapak empat anak ini menilai petugas cukup cekatan ketika ada keluhan dari jemaah. “Kemarin saat layanan katering dihentikan, kami dipinjami alat masak,” aku Sutiyem.

Maklum, karena kondisi Makkah yang sangat padat pekan lalu, katering dan transportasi bus salat lima waktu (salawat) di Makkah memang dihentikan sejak H-3 hingga H+2 fase Armuzna. “Tapi kami malah bisa memasak sesuai selera,” tambah Sutiyem. Menurut penuturannya, ia dan suami tak kesulitan mendapatkan bahan baku untuk masak. “Banyak yang jual bahan makanan di sekitar sini,” ujarnya.

Hal Senada disampaikan oleh Pensiunan dokter puskesmas di Bandung dr. Herlia Wirasupana yang mengaku sudah tiga kali naik haji.Sebagai jemaah yang sudah berhaji tiga kali, tentu ibu dua anak dan nenek satu cucu ini punya kesan tersendiri.

“Tahun ini pelayanan yang diberikan luar biasa. Pertama kali dulu tahun 1992 kami masih tidur di lantai, 2005 sudah ada kasur tipis, dan sekarang kasurnya empuk,” katanya di Hotel Luluat Al Hasyimiyah, Aziziyah Syimaliah, Makkah, Selasa (28/08) siang.

Menurutnya katering sangat memadai, enak dan higienis. Sementara pelayanan kesehatan, menurutnya juga sangat mumpuni. Kondisi berbeda dialaminya saat 1992 atau 2005. Jumlah petugas waktu itu sangat minim, kalau sekarang sudah cukup, membuat jemaah tenang. 

“Bagus, di tiap kloter, sektor hingga Makkah dan Madinah ada klinik kesehatannya, bagus. Memang yang perlu dibenahi di Mina, kami berdesak-desakan, tapi ya kondisinya sementara seperti itu.Tapi saya salut sekali atas pelayanan haji Indonesia tahun ini, luar biasa!” pungkasnya.

Sekadar diketahui berdasarkan informasi dari data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang diterima Selasa (28/08) malam waktu Saudi jumlah jemaah wafat kini mencapai 201 orang. Rinciannya adalah 133 jemaah wafat di Makkah, 27 di Madinah, 8 di Arafah, 6 di Muzdalifah, 24 di Mina dan sisanya atau 3 jemaah wafat di Daker Bandara.