Mengenal Panser Anoa, Alat Militer Karya Dalam Negeri yang Dikagumi Banyak Negara

 
Mengenal Panser Anoa, Alat Militer Karya Dalam Negeri yang Dikagumi Banyak Negara

Hari ini 1/9/2018 Presiden Jokowi melepas kontingen Garuda dengan mengendari panser Anoa, sebelumnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengoperasikan kendaraan tempur panser untuk mengangkut personel atau angkut personel sedang (APS), di antaranya Anoa dan Komodo. Dua jenis kendaraan ini merupakan hasil produksi dalam negeri, yakni dibuat oleh PT Pindad di Bandung, Jawa Barat.

Anoa dan Komodo sudah didesain untuk memenuhi kebutuhan medan di Indonesia, mulai dari pemilihan kapasitas mesin, bahan bakar, hingga kemampuan tempurnya. Perbedaan antara Anoa dan Komodo terletak pada jumlah roda, Anoa menggunakan enam sedangkan Komodo empat roda.

Cikal bakal Anoa muncul sejak 1993 sejalan dengan proyek mobil nasional. Namun prototipe kendaraan angkut multifungsi ini baru diperkenalkan pada 2006, bersamaan dengan HUT ke-61 TNI. Kendaraan ini baru mulai dikirim ke TNI pada 2008. Pada 2008, TNI memesan 154 unit Anoa dari berbagai tipe. Pada 2011 dilanjutkan dengan pemesanan 11 Anoa tipe APC dan tahun 2012 memesan 61 unit.

Panser bermesin Renault ini sudah teruji di negara-negara gurun seperti Lebanon yakni digunakan oleh pasukan perdamaian PBB. Kualitasnya sesuai dengan standar NATO pada level III atau level yang tingkat ketahananannya terhadap serangan sudah lebih baik dari level II yang diproduksi di China dan India, karena itu tidak heran jika bobotnya mencapai 11 ton.

Pindad sudah mengeluarkan Anoa jenis baru yang mengusung senjata canon kaliber 20 milimeter dan berjenis IFV (infantry fighting vehicle). Panser ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan batalion infantri mekanis.

Mesin yang dipakai juga jenis terbaru yang tidak hanya andal, tapi juga mudah dalam perawatan. Anoa memiliki enam varian dengan keunggulan berbeda. Karena memiliki banyak fungsi itulah, Anoa diminati militer negara lain. Selain untuk mengangkut personel tempur, Anoa juga dioperasikan sebagai ambulans untuk mengevakuasi prajurit yang terluka, bahkan juga bisa mendukung transportasi di air atau panser amfibi.

Selain itu ada pula Anoa 6x6 RCWS yang memiliki keunggulan dalam pioneer set, pemadam kebaran, jaring kamuflase, hydraulic rear rampdoor system, serta memiliki senjata di bagian belakang berupa senapan mesin ringan 7,62 milimeter.

Saat ini Anoa telah digunakan di empat negara, di antaranya Malaysia dan Brunei Darussalam. Indonesia masih menjadi pengguna terbanyak yakni 236 unit Anoa 6x6. Sedangkan Malaysia membeli Anoa 6x6 hingga 32 unit.

 

 

Tags