Gus Muwafiq: 2019 Ganti Presiden Gerakan Makar

 
Gus Muwafiq: 2019 Ganti Presiden Gerakan Makar

LADUNI.ID, Jakarta - Tagar itu tidak ada hukumnya. Tapi begitu jadi gerakan #2019GantiPresiden dia bermasalah. Karena presiden adalah struktur kelembagaan perangkat dari yang namanya goverment (pemerintah). Ada nation (bangsa), ada state(negara) dan ada goverment(pemerintah). Simbolnya presiden. Isinya civil. Kalau presiden sebagai bentuk kekuasaan daripada pemerintah gantinya apa? Ya khilafah, perdana menteri, kaisar atau raja.

Demikian disampaikan oleh Gus Muwafiq merespon gerakan #2019GantiPresiden melalui sebuah video singkat berdurasi 1 menit lebih 58 detik. Video tersebut dipublikasika oleh Chanel Youtube Yayasaan Jannur, Sabtu (1/09/2018).

“Kalau dulu ganti soeharto, bukan ganti presiden. Turunkan Soekarno bukan ganti presiden. Makanya kalau gerakan ganti presiden ini gerakan makar. Paling mereka nanti bilang, ‘ini kan maksudnya positif.’ Nggak usah pakai maksudnya. Kami buat Islam Nusantara, kamu bilang agama baru. Padahal kamu kan mestinya ngerti, artinya Islam di Nusantara,” jelas Gus Muwafiq.

Maka untuk urusan ganti presiden, lanjut Gus Muwafiq, saya tidak mau ngerti. Bahasa ganti presiden adalah bahasa ganti sitem. Karena presiden itu sistemnya. Siapa pun yang jadi nanti tetap presiden.

“Makanya kalau istilah ganti presiden dengan sebutan orang mestinya berhenti begitu sudah ada definitive kedua calon presiden. Tapi kenapa mereka terus? Ya karena mau mengganti presiden. Dengan sebuah sistem baru,” tegas Gus Muwafiq

Dalam video singkat tersebut, Gus Muwafiq juga mengatakan jika seandainya dia adalah panglima angkatan bersenjata, maka akan menginstruksikan untuk menangkap kelompok yang menginginkan ganti presiden.

“Tidak ada wilayah demokrasi di situ. Wilayah demokrasinya adalah pilihan presiden. Ini orang bersembunyi di kalimat baru yang sesungguhnya mereka sudah mempunyai persiapan. Jangan salahkan kalau di Surabaya di tolak,” tandas Gus Muwafiq.

(rk/srf)