Indonesia Akan Berbagi Pengalaman dengan Sudan dalam Bidang Ekonomi Kreatif

 
Indonesia Akan Berbagi Pengalaman dengan Sudan dalam Bidang Ekonomi Kreatif

LADUNI.ID, Khartoum - Duta besar  Republik Indonesia (Dubes RI) menggelar ‘Resepsi Diplomatik’ di KBRI Khartoum untuk memperingati HUT RI ke-73, Kamis, (6/9/2018). Pada kesempatan itu, Dubes RI, Rossalis R Adenan mengatakan, pembangunan ekonomi kreatif yang diharapkan akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia pada 2030, siap ditularkan kepada negara-negara tetangga. Salah satunya adalah Sudan.

“Hubungan baik yang terjalin antara Sudan dan Indonesia khususnya dalam bidang politik, perlu diwujudkan juga di bidang-bidang lain, terutama bidang ekonomi, dan perlu ada upaya meningkatkan volume perdagangan antara Sudan dan Indonesia” kata Rossalis

 Selain itu, kata Rossalis, Indonesia siap berbagi keahlian dan pengalaman dengan Sudan. Apalagi Indonesia dan Sudan sudah menjalin kerja sama dengan baik di berbagai bidang.

"Indonesia akan terus mendukung pembangunan ekonomi Sudan selepas pencabutan sanksi ekonomi dan senantiasa mendukung percepatan pembangunan di Sudan," kata Rossalis

Rossalis juga mengapresiasi sambutan positif dari berbagai kalangan di Sudan setelah dia menjadi Dubes RI untuk Sudan.

Acara yang digelar di Ballroom Utama Hotel Assalam Rotana, Khartoum itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi pemerintah Sudan, para duta besar negara sahabat, atase pertahanan dan diplomat negara asing di Khartoum, para akademisi, pengusaha serta tokoh masyarakat Sudan.

Sementara Menteri Kebudayaan Republik Sudan, Altayeb Hasan Badawi hadir sebagai tamu kehormatan mewakili Presiden Sudan Omar Al Bashir.

Altayeb menyampaikan hubungan baik kedua negara yang dimulai pada Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, telah mendorong Sudan untuk merdeka pada 1956.

Altayeb menceritakan keseriusan Indonesia dalam menjalin hubungan baik dengan Sudan di antaranya dengan kedatangan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000.

"Serta undangan khusus Presiden Joko Widodo pada peringatan 50 tahun KAA pada 2015," ujar Altayeb

(*)