Rabithah #3: Sosok Nasihatun Nafsi (Self Suggestion)

 
Rabithah #3: Sosok Nasihatun Nafsi (Self Suggestion)

LADUNI. ID I KOLOM- Kita mengetahui bahwa unsur rabithah selalu ada dalam kehidupan di dunia ini.  Esensi rabitah pendek katanya merupakan suatu ungkapan ikatan hati kita dengan apa yang akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dikala seseorang membayangkan pikiran yang positif (thingking positif), maka bayangan tersebut akan mengantarkannya kepada perkara positif dan suci. 

Namun Sebaliknya memantapkan suatu bayangan negative (thingking negativ) dalam alam pikirannya akan mendorongnya untuk melakukan perbuatan yang negative dan tidak terpuji pula. 

Manusia sebagai “ahsanil taqwim” merupakan sebagai makhluk yang diberi cahaya akal untuk berfikir maka langkah awal yang harus ditempuh adalah berfikir kemudian menerapkan kepada tindakan.

 Bayangan pikiran itu laksana seperti pohon yang tumbuh dan berkembang secara perlshsn dsn berangsur-angsur, ketika panen tiba menghasilkan buah yang manis atau pahit. 

Suatu bentuk bayangan pikiran yang baik adalah merupakan benih yang akan menghasilkan buah “amaliah” yang “hasanah”, lezat dan harum. 

Tentu saja aplikasinya dengan senantiasa memelihara bayangan pikiran yang baik, seiring berputarnya dimensi waktu, mereka melarikan akar-akar mereka di seluruh penjuru jiwanya dan tumbuh menjadi sosok pohon besar dan kuat. 

Prosesi rabithah itu juga dapat diumpamakan seperti bercermin. Kita bercermin aplikasi perbuatannya akan menyesuaikan diri dengan obyek yang ada di hadapannya. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN