Raja Salman Resmikan Kereta Cepat, Persingkat Jarak Tempuh Mekah - Madinah

 
Raja Salman Resmikan Kereta Cepat, Persingkat Jarak Tempuh Mekah - Madinah

LADUNI.ID, Arab Saudi - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi meresmikan jalur kereta api berkecepatan tinggi Haramain yang menghubungkan Mekah, Madinah, juga Jeddah dan distrik finansial King Abdullah, Selasa (25/9).

Raja Salman juga berkesempatan untuk menjajal kereta cepat Haramain ini menuju Madinah dari Stasiun Sulaymaniyah, Jeddah. dilansir dari Arab News

Proyek ini merupakan bagian dari upaya Kerajaan Saudi Arabia untuk melayani para peziarah muslim yang melakukan ibadah haji ataupun umrah ke Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, seperti diberitakan Gulf News.

Kereta cepat ini juga disebut akan mempersingkat waktu tempuh antara Mekah dan Madinah. Sebelumnya perjalanan antara dua kota ini membutuhkan waktu dua jam, dengan adanya kereta ini perjalanan dua kota itu cukup setengah jam saja.

Menteri Perhubungan Arab Saudi, Dr. Nabil bin Mohamed Al-Amoudi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Raja Salman atas dukungannya. Peresmian ini sebagai bentuk perpanjangan pembiayaan dan dukungan yang tidak terbatas untuk semua proyek nasional.

"Kepedulian yang dermawan ini merupakan perhatian dari 'Penjaga Dua Masjid Suci' yang memperhatikan proyek transportasi di tanah air kita tercinta," kata dia, seperti dilaporkan Al-Arabiya.

"Ini juga menunjukkan secara langsung dari upaya kerajaan dalam berperan aktif secara Islami untuk melayani dua masjid suci dan peziarah mereka sebagai prioritas dan untuk melayani setiap warga negara Saudi," tambahnya.

Kepala Otoritas Transportasi Umum (PTA) Saudi, Rumaih bin Mohammed Al Rumaih mengatakan bahwa proyek ini adalah kereta listrik berkecepatan tinggi pertama di wilayah itu dengan panjang 450 km.

Kereta ini menghubungkan lima stasiun di Mekkah, Jeddah, Bandar Udara Internasional Abdul Aziz, King Abdullah Economic City di Rabigh, Madinah, dengan kecepatan kereta 300 km per jam.

Dirinya mengungkapkan bahwa pelaksanaan proyek ini terbagi dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah melakukan pekerjaan sipil dimana 138 jembatan dibangun dan membersihkan 150 meter kubik pasir dan batu untuk membuka jalan.

"Tahap kedua adalah pembangunan empat stasiun di Mekkah, Jeddah, King Abdullah Economic City, dan Madinah. Pembangunan ini melalui perusahaan lokal dan internasional. Proyek ini sangat tertarik untuk merancang stasiun dengan gaya arsitektur yang unik dan terinspirasi dengan gaya Islam," kata dia.

"Tahap ketiga adalah pembangunan kereta api, serangan pasokan sistem sinyal, kontrol, dan pemeliharaan selama 12 tahun melalui aliansi Spanyol yang memfokuskan diri dalam proyek kereta ini," kata dia menambahkan.

Rumaih juga menunjukkan penyediaan listrik untuk operasi proyek enam stasiun tenaga listrik yang dibuat di sepanjang jalur. Proyek ini juga menyediakan tenaga listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan kereta api pada kecepatan tinggi.

Dirinya juga menambahkan bahwa kapasitas kereta dari Mekkah dan Madinah dapat menampung 60 juta orang per tahun. Kereta api dilengkapi dengan 35 armada dan kapasitas setiap gerbong kereta adalah 417 kursi yang dilengkapi dengan fasilitas dan teknik terbaru yang memfasilitasi perjalanan para penumpang.

Keberangkatan pertama kereta dijadwalkan pada 4 Oktober 2018 dari Stasiun Al Mukarramah di Mekkah, Madinah, Sulaymaniyah di Jeddah, dan King Abdullah Economic City. Sementara, layanan ke bandara internasional King Abdulaziz akan dimulai pada Maret 2019.

Upacara peresmian ini akan dihadiri oleh sejumlah pejabat lokal dan internasional, berbagai tokoh Islam, investor senior dan perwakilan dari operator proyek kereta Al Haramain