NU Peduli Segera Kirim Tim Assessment ke Sulteng

 
NU Peduli Segera Kirim Tim Assessment ke Sulteng
LADUNI.ID, Jakarta - Sebagai respons atas dampak gempa bumi di Donggala dan Palu, NU Peduli akan segera memberangkatkan Tim sebanyak enam orang menuju Donggala dan Palu. Tim ini  terdiri dari Tim respons cepat termasuk yang bertugas untuk assessmentmen dan tim medis.
 
Ketua LBPI NU, M Ali Yusuf mengatakan, Tim tersebut berasal dari Jakarta dan Sulawesi Selatan. Tim dijadwalkan akan berangkat Sabtu (29/9)
 
"Di lokasi terdampak bencana, Tim akan melakukan serangkaian aktivitas, yaitu kaji cepat kebutuhan masyarakat terdampak bencana, melakukan koordinasi dengan PWNU Sulawesi Tengah dan berbagai pihak terutama Pemerintah baik Pusat maupun daerah untuk," papar Ali.
 
Selain itu, Tim juga melakukan konsolidasi dan mobiliasi sumber daya NU di Sulawesi Tengah. "Tim ini juga diharapkan dapat memberikan bantuan awal kepada masyarakat terdampak bencana sesuai dengan kebutuhan," lanjut Ali.
 
Sementara itu, NU Peduli melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa Donggala, Sulawesi Tengah. Ketua NU Care-LAZISNU, Ahmad Sudrajat mengatakan bantuan dapat disalurkan melalui NU Care-LAZISNU.
 
Bantuan dapat disalurkan melalui rekening BCA atas nama Yay.LAZISNU di nomor rekening 0681.1926.88; dan Mandiri 123.000.483.89.77. Konfirmasi donasi melalui nomor 081398009800.
 
"Doa dan dukungan masyarakat akan sangat bermanfaat untuk warga di Sulawesi Tengah," kata Sudrajat.
 
Respons ini juga sesuai anjuran Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj yang meminta LPBI NU dan LAZISNU segera melakukan penangan mengatasi gempa bumi Donggala dan Palu. Menurut Kiai Said, langkah terbaik untuk menanggapi bencana alam adalah dengan bermuhasabah dan berinstropeksi diri. "Mari kita mengambil hikmah dari peristiwa ini," jelas Kiai Said.
 
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa untuk menghadapi musibah ini yang perlu dilalukan adalah bahu membahu membantu warga terdampak. "Mari bergandengan tangan untuk membantu korban bencana di Donggala. Satukan langkah dan ulurkan tangan kita bagi saudara kita di sana," tambahnya.
 
Laporan BNPB menyebutkan banyak bangunan roboh akibat gempa dengan magnitude 7,7. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Saat peringatan dini tsunami diaktivasi, masyarakat merespons dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini pendataan masih dilakukan. Gempa susulan terus berlangsung dengan kekuatan yang lebih kecil.
 
Sedangkan dampak gempa dengan magnitude 6 yang berpusat di darat pada kedalaman dangkal mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah dengan pusat gempa dua kilometer arah utara Kota Donggala pada kedalaman sepuluh kilometer Jumat (28/9) pukul 14.00.00 WIB. Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro.
 
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat satu orang meninggal dunia, sepuluh orang luka-luka dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh. Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan.
 
 
Sumber: https://www.nu.or.id