Samalanga dan Batee Iliek #1: Menguak Catatan Dalam Lintasan Sejarah

 
Samalanga dan Batee Iliek #1: Menguak Catatan Dalam Lintasan Sejarah

LADUNI.ID,SEJARAH- Sejarah mencatat bahwa diantara daerah dan pertahanan yang sangat kokoh dan sukar ditaklukkan Batee Iliek yang berada dalam kawasan yang kini terkenal dengan sebutan "Kota Santri" Samalanga. Keberadaan Samalanga merupakan sebuah Kerajaan kecil. Rajanya bernama Teuku Chi’ Muhammad Ali Basyah. Luas wilayah Kerajaan 80.000 KM Persegi.

Wilayah Kerajaan dilingkari Bukit Barisan dan laut. Di sela-sela Bukit Barisan mengalir sungai-sungai dengan nama Krueng Qiran, Krueng Samalanga, Krueng Tambue dan Krueng BatéeIlié. Selain itu terdapat beberapa bukit dengan nama Gle Nangroe, Gle Gisa Punggung, dan Gle Asan Kumbang.

Wilayah Kerajaan Samalanga sangat subur, dan kawasan ini dijumpai persawahan yang dialiri oleh irigasi secara tradisional yang berasal dari sungai-sungai tersebut. 

Kehidupan rakyatnya makmur dan sejahtera. Pertanian merupakan mata pencaharian pokok. Padi, lada, cengkeh, pinang, dan tembakau merupakan produk andalannya. Sehingga memberikan Samalanga suatu keadaan ekonomi yang surplus setiap tahunnya pada waktu itu.

Kota Samalanga menjadi jalan terpenting bagi perdagangan. Kota itu letaknya dekat dengan pantai Samalanga. Pelabuhannya bagus dan baik, sehingga membuat Samalanga menjadi salah satu pusat perdagangan internasional pada waktu itu. 

Perdagangan yang ramai dengan luar negeri menyebabkan beberapa bangsa lain sangat tertarik untuk menguasainya, antara lain Portugis, Ingris, Belanda, terutama Arab, sehingga memberikan pengaruh agama islam yang sangat kental di Samalanga.

 

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh

(Sumber: Zubaidah, Bate Ilie’ Yang Menyimpan Sejarah)