Samalanga dan Batee Iliek #12: Jihad Tgk Nyak Muda Ali Vs Vander Heijden

 
Samalanga dan Batee Iliek #12: Jihad Tgk Nyak Muda Ali Vs Vander Heijden

LADUNI.ID, SEJARAH- Seorang ulama yang bernama Teungku Nyak Muda Ali (Teungku Ramieleé) menandakan adanya kekuasaan baru di Kerajaraan Samalanga. pemimpin peperangan yang baru. yaitu seorang tokoh keras yang fanatik. Beliau berasil menyemangati penduduk dalam waktu singkat.

Bersama dengan pengikutnya beliau mengumpulkan tenaga-tenaga perang di pasantrennya di Batée Iliék yang terletak jauh di pedalaman. Dayah tersebut menjadi markas besarnya dalam melawan Belanda. Daerah itu terletak 15 km dari Kerajaraan Samalanga. namun tidak dapat dicapai oleh orang-orang Belanda. 

Pengaruhnya sangat besar sekali. Sampai keseluruh wilayah Kerajaraan Samalanga. Beliau berasil mengadakan pasukan-pasukan kecil. Terdiri dari beberapa ratus orang anggota yang berdisiplin kuat serta lengkap persenjataannya kadang-kadang juga dengan bantuan pelarian orang Belanda.

Turut sertanya Teungku Nyak Muda Ali (Teungku Ramieleé) dalam memerangi Belanda telah menetapkan peperangan itu sebagai perang suci terhadap orang-orang kafeé (kafir).

Kepada murid-muridnya yang berjuang  diharuskan menurut syariat yang ditentukan oleh agama islam. Teungku Nyak Muda Ali (Teungku Ramieleé) memberikan doa dan harapan yang diinginkan oleh murid-muridnya untuk mendapat anugrah  yang lebih besar jika meninggal sebagai seorang syahid. 

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh

(Sumber: Zubaidah, Bate Ilie’ Yang Menyimpan Sejarah)