Mengimpikan Dayah Inklusif Aceh, Kapankah?

 
Mengimpikan Dayah Inklusif Aceh, Kapankah?

LADUNI.ID, PENDIDIKAN- Dayah dalam tatanan masyarakat di Aceh merupakan sarana strategis dalam proses transmisi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu agama dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Selain itu fungsi dayah juga sebagai institusi yang selalu memberikan respons terhadap persoalan sosial kemasyarakatan yang terjadi di Aceh.

Peran dayah dan ulama dayah hasil didikannya menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat. Ulama dayah harus selalu siap menjadi pengawal bagi terciptanya komunitas intelektual khususnya di negeri Seuramo Meukkah.

Ulama dan dayah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Dayah sudah menghasilkan berbagai lulusan agama semenjak pertama kali masyarakat muslim terbentuk. Ulama dayah selalu merespons semua permasalahan yang terjadi untuk membimbing masyarakat yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Konsistensi komitmen mereka kepada masyarakat telah membawa mereka menjadi kelompok yang dihormati dan berpengaruh.

Pendidikan dayah inklusif ini adalah sebuah pendekatan terhadap peningkatan kualitas sekolah secara menyeluruh, yang kelak diharapkan bisa memberi jaminan bahwa strategi nasional tentang “ Pendidikan Untuk Semua ” benar-benar dimiliki semua kalangan, tidak membeda-bedakan apakah mereka tergolong anak-anak berkelainan atau tidak.

Beranjak dari itu walaupun pendidikan inklusif berbasis dayah juga mempunyai tahapan dan kendala yang memang tidak luput dari kelebihan dan kekurangan pendidikan itu sendiri.

Pentingnya pendidikan inklusif karena pendidikan sekarang ini belum memuaskan dan tidak semua pendidikan yang bisa menerima dan mendidik anak dari kalangan yang bebeda-beda. Maka dari itu pendidikan inklusif sangat penting untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Masalah Pendidikan dan Keagamaan Asal Dayah Mudi Masjid Raya Samalanga, Aceh