Rumusan Pendidikan Islam

 
Rumusan Pendidikan Islam

LADUNI.ID, KOLOM- Rumusan tujuan pendidikan Islam dapat juga tidak seragam ruang lingkupnya, bergantung pada mazhab atau aliran paham yang dijadikan orientasi sikap dan pandangan dalam pengamalan agama. Berikut keaneka ragaman rumusan tujuan pendidikan Islam menampakkan pengaruh mazhab atau aliran paham para pemikir atau ulama Islam dalam masalah pendidikan:(Arifin :1989:226).

Ichwanus sofa, karena cenderung berorientasi kepada mazhab filsafat dan kepada keyakinan politisnya merumuskan tujuan pendidikan untukmenumbuh-kembangkan kepribadian muslim yang mampu mengamalkan cita-citanya.

Sementara itu Abul Hasan Al-Qabisi yang menganut paham ahli sunnah wal jama’ah merumuskan tujuan pendidikan untuk mencapai makrifat dalam agama baik ilmiah maupun amaliah.

Paparan tersebut berbeda dengan ulama dan ilmuwan muslim Ibnu Maskawaih seorang ahli fiqh dan hadist menitik beratkan rumusannya pada usaha mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas baik, benar dan indah (atau merealisasikan kewbaikan, kebenaran dan keindahan).

Dalam hal ini,Imam Al-Ghazaly, merumuskan tujuan pendidikan dengan menitik beratkan pada melatih anak agar dapat mencapai makrifat kepada Allah melalui jalan tasawwuf yaitu dengan mujahadah (membiasakan) dan melatih nafsu-nafsu.

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa pendidikan mutakhir, maka tujuan di atas di sebut tujuan akhir atau al-ahdaf al-Ulya yang dapat dijabarkan kepada tujuan-tujuan kecil, yakni tujuan umum dan tujuan khusus.

Dengan kata lain lagi, untuk memebentuk insan kamil ada pra-syarat-pra-syarat yang harus dipenuhi, diantaranya mempelajari berbagai ilmu juga dengan pra-syarat-pra-syarat yang terkandung dalam mempelajarai ilmu-ilmu itu seperti mempelajari bahasa , syari’ah dan lain-lain.

Jadi tidaklah insan kamil itu tercipta dalam sekejap mata, ia mengalami proses yang panjang: mempelajari ilmu, beramal, dengan berbgai cobaan yang bisa terjadi di dalam proses itu,. Hanya orang yang lulus dari cobaan-cobaan itulah yang sanggup sampai ketahap kesempurnaan (kamal). (Fathiyah Hasan Sulaiman, 1986:9)

Mempelajari karya-karya al-ghazali mengenai pendidikan dan pengajaran, akan ditemukan dua tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Pertama, Kesempurnaan manusia, yang puncaknya adalah dekat kepada Allah. Kedua, Kesempatan manusia, yang puncaknya adalah kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena itu, ia berusaha mengajar manusia agar mampu mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan tadi. (Fathiyah Hasan Sulaiman:1986:19)

Helmi Abu Bakar El-Langkawi Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, Aceh.