Doa dan Sholat Ghaib

 
Doa dan Sholat Ghaib

LADUNI.ID - Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un. Astagfirullah al-'Azhim. Itulah kalimat yang terucap spontan dari hati nurani ketika menyaksikan tayangan, video atau gambar serta pemberitaan duka yang sangat dalam dan memilukan hati atas hantaman Tsunami dan gempa bumi yang mengguncang kota Palu, Donggala dan sekitarnya.

Sebagai wujud apresiasi dan simpati terhadap kepedihan yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Palu, Donggala dan sekitarnya banyak cara yang bisa dilakukan antara lain penggalangan dana, pengiriman logistik, dan berbagai peralatan dan keperluan hidup, Pembimbing an, pendampingan. Termasuk doa dan shalat gaib bagi umat Islam yang meninggal dunia.

Rasulullah SAW. bersabda: 'Allah menolong seorang hamba selama hamba itu juga menolong terhadap sesama saudaranya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Pertolongan sangat diperlukan terutama ketika sedang dalam keadaan susah, sedang ditimpa musibah dan bencana alam gempa bumi dan tsunami. Terlebih lagi pertolongan itu sangat diperlukan bagi mereka yang sudah meninggal dunia dengan cara mendoakan dan melaksanakan shalat gaib untuk mereka.

Siapa yang suka menolong terhadap saudaranya, Allah akan menggerakkan dan meringankan hati orang lain untuk menolongnya juga. Demikian juga siapa yang sering mendoakan dan shalat gaib orang yang sudah meninggal dunia, Allah akan menggerakkan hati orang lain untuk selalu mendoakan kita ketika sudah meninggal dunia.

Begitu juga ketika kita melewati kuburan, kita mendoakan, baca Al-Fatihah, surat al- Ikhlas, surat al-Falaq dan surat an-Nas untuk penghuni kuburan itu, maka nanti ketika kita sudah meninggal dunia, maka orang-orang yang melewati kuburan kita, juga digerakkan dan dimudahkan hatinya oleh Allah untuk mendoakan dan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an untuk kita.

Keistimewaan doa dan shalat jenazah akan menerangi gelapnya kuburan. Rasulullah SAW. bersabda: 'Sesungguhnya kuburan ini terasa gelap gulita bagi para penghuninya. Kemudian Allah meneranginya dengan shalat jenazah yang aku laksanakan untuk mereka. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Banyaknya korban meninggal dunia dalam musibah Tsunami dan gempa bumi di Palu dan Donggala ini sehingga dikuburkan secara massal bahkan boleh jadi masih banyak lagi yang belum ditemukan, bagi kita yang berada jauh dari mereka boleh mendoakan dan melaksanakan shalat gaib untuk mereka.

Ketika Rasulullah SAW mendengar informasi bahwa Raja Najasyi di Habasyah meninggal dunia, Beliau memerintahkan kepada para sahabatnya agar melaksanakan shalat gaib untuk jenazah raja Najasyi. Beliau shalat gaib secara berjamaah. (HR. Bukhari dari Jabir).

Abu Hurairah menceritakan bahwa ada seorang perempuan yang berkulit hitam yang biasa menyapu dan membersihkan masjid. Pada suatu hari, Rasulullah SAW tidak melihatnya sehingga Beliau bertanya, mana perempuan yang biasa menyapu dan membersihkan di masjid ini? Para sahabat menjawab, bahwa perempuan itu sudah meninggal dunia. Mendengar itu, Beliau bertanya lagi, mengapa kalian tidak memberitahu aku? Mereka seolah-olah menganggap remeh masalah itu. Lalu Rasulullah SAW bersabda: Tunjukkan kepadaku di mana kuburannya! Lalu para sahabat menunjukkan kuburannya, maka Beliau datang ke kuburannya lalu shalat jenazah di atas kuburan perempuan yang meninggal beberapa lalu. Setelah itu, Beliau bersabda, bahwa dengan shalat jenazah itu akan menerangi gelapnya kuburan. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Kalau pun tidak sempat shalat gaib untuk mereka, maka minimal mendoakan mereka misalnya:

آللهم اغفر لهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم
Ya Allah, ampunilah, sayangilah, selamatkanlah, dan maafkanlah mereka.
Al-Fatihah, ayat Kursi, surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan an-Nas untuk mereka.

Semoga saudara-saudara kita diberi kesehatan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari berbagai musibah dan bencana. Aamiin ya Allah yaa Mujib as-Sailin.

Jakarta, 2 Oktober 2018

Oleh: Dr.Wajidi Sayadi, M.Ag

Dosen Hadist/Ilmu Hadist IAIN Pontianak