Dahsyatnya di Balik Menangis Seminggu Sekali

 
Dahsyatnya di Balik Menangis Seminggu Sekali

LADUNI. ID, KOLOM- Kehidupan di dunia ini penuh fenomena dan Keunikan tersendiri. Sangat banyak rahasia kehidupan yang belum terungkap. Salah satunya sebagaimana dijelaskan viva.co.id dalam publikasinya menjelaskan kelebihan menangis. 

Hidup tidak terlepas dari stres, kita berharap hidup bebas dari tekanan dan kegelisahan ternyata bukan hanya tertawa, tidur cukup, atau secangkir kopi hangat. 

Berdasarkan hal tersebut seorang akademisi Jepang mengklaim kalau cara paling baik untuk menghilangkan stres adalah menangis sekali, atau beberapa kali.

Sementara itu salah seorang  guru sekolah menengah atas yang kini telah pensiunan, Hidefumi Yoshida, ia menyebutkan dirinya sebagai 'guru air mata'. Ia menggelar workshop atau lokakarya rutin dan mengajar di seluruh Jepang mengenai manfaat psikologis dari menangis pada orang-orang.

Sang mantan guru menjelaskan pengalamannya, salah satunya obat stres itu dengan menangis. "Menangis lebih efektif dibandingkan tertawa atau tidur dalam mengurangi stres," ujar Yoshida kepada Japan Times seperti dikutip laman The Independent.

Selanjutnya, cek gu asal Jepang itu juga menjelaskan bahwa mendengarkan musik yang membawa emosi, menonton film sedih dan membaca buku yang memancing air mata bisa memberikan manfaat besar pada kesehatan mental.

Berangkat dari itu, tentunya cara ini bisa menstimulasi aktivitas saraf parasimpatetik, yang memperlambat detak jantung, yang bisa memberikan efek menenangkan pada pikiran. "Jika Anda menangis sekali seminggu, Anda bisa hidup bebas stres," ujar Yoshida menambahkan.

Di tahun 2014, Yoshida bekerja sama dengan Hideho Arita, seorang profesor di Facultas Kedokteran di Universitas Toho di Tokyo, untuk meluncurkan serangkaian pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan manfaat menangis.

Sejak itu, Yoshida dibanjiri banyak permintaan dari sekolah-sekolah dan perusahaan untuk menggelar workshop dan aktivitas lainnya mengenai subjek tersebut.

Di bulan September, Yoshida memberikan pengajaran di Sekolah Menegah Atas Osaka di Daito City, Jepang, di mana 79 siswa menonton film dengan harapan hal itu bisa memancing tangis.

Mereka kemudian menulis esay yang juga mereka bacakan mengenai bagaimana perasaan mereka setelah pengalaman itu.

Yoshida bukanlah orang pertama yang mengajarkan mengenai efek menangis. Di tahun 1981, sebuah studi berjudul 'Tear Expert' yang dilakukan oleh Dr William Frey di University of Minnesota mengklaim bahwa menangis dapat mengeluarkan endorfin, kemudian memancing perasaan bahagia dan sehat.

Studi lainnya yang dilakukan di tahun 2008 pada lebih dari 3.000 orang menemukan bahwa menangis membuat orang merasa jauh lebih baik dalam situasi yang sulit. Hal ini membuat para peneliti kemudian menyarankan bahwa memancing air mata seharusnya bisa digunakan sebagai bentuk terapi.

Sumber: viva.co.id