Menghindari Fitnah yang Berpotensi Terjadi

 
Menghindari Fitnah yang Berpotensi Terjadi
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Zaman kita hari ini adalah masa saling mengawasi. Mencari celah kesalahan orang lain, lalu diframing (dipotong bagian tertentu yang sesuai kepentingannya), dibuatkan narasi, disebarkan, maka begitu akhirnya terjadi, goncang dan hebohlah sudah media sosial.

Perlu diingat, orang yang berbuat fitnah ini jangan dikira aman saja, boleh jadi hari ini tidak dapat sesuatu dari ulahnya, tapi ingatlah pesan Hadis berikut ini:

اَﻟْﻔِﺘْﻨَﺔُ ﻧَﺎﺋِﻤَﺔٌ ﻟَﻌَﻦَ اﻟﻠﻪُ ﻣَﻦْ ﺃَﻳْﻘَﻈَﻬَﺎ

"Fitnah itu sedang tertidur, Allah melaknat orang yang membangunkannya." (HR. Ar-Rofi'i dalam Tarikh Quzwain dari Anas)

Maka, karena itu tidak boleh gegabah dalam melakukan sesuatu. Bukankan Rasulullah SAW juga telah bersabda:

فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْلِيَصْمُتْ

"Berkatalah yang baik, tapi jika tidak bisa melakukannya maka diamlah." (HR. Bukhari)

Dalam hal ini bisa diartikan lebih luas, yakni dengan tidak melakukan hal-hal yang berpotensi menimbulkan fitnah sebagaimana yang disinggung di atas.

Di dalam Kitab Faidhul Qadir dijelaskan bahwa yang dimaksud fitnah itu adalah:

اَﻟْﻔِﺘْﻨَﺔُ اَﻟْﻤِﺤْﻨَﺔُ ﻭَﻛُﻞُّ ﻣَﺎ ﻳَﺸُﻖُّ ﻋَﻠَﻰ اﻹِﻧْﺴَﺎﻥِ ﻭَﻛُﻞُّ ﻣَﺎ ﻳَﺒْﺘَلَى اﻟﻠﻪُ ﺑِﻪِ ﻋِﺒَﺎﺩَﻩُ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ

"Fitnah adalah ujian. Setiap hal yang memberatkan manusia dan setiap ujian dari Allah untuk hamba-Nya adalah juga fitnah."

Maka, kita perlu berhati-hati dan waspada agar tidak terjebak pada tipu daya diri kita sendiri yang terkadang cenderung berbuat buruk. Dalam hal yang demikian, seyogyanya kembali mengingat pesan-pesan agama sebagaimana di jelaskan tersebut. Sebab, pada hakikatnya agama hanya menginginkan kebaikan belaka untuk diri kita semuanya sebagai umat Islam. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 31 Oktober 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Ustadz Ma'ruf Khozin

Editor: Hakim