M Kholid Syeirazi: Bendera Rosulullah Bertulis Kalimat Tauhid? Seri 2

 
M Kholid Syeirazi: Bendera Rosulullah Bertulis Kalimat Tauhid? Seri 2

LADUNI.ID - Sekarang saya tampilkan hadis riwayat Tirmidzi yang dikutip Ismail Yusanto. Versi yang saya gunakan terbitan Dar Ib Katsir, Beirut, 2007, di-tahqiq dan diberi anotasi oleh Izzat Ubaid ad-Du´as, juz 6 hal. 292-294.

Tirmidzi meriwayatkan tiga hadis dari tiga jalur: Jabir (hadis no. 1679), Bara´ (hadis no. 1680), dan Ibn Abbas (hadis no. 1681).

1. ´Nabi masuk Mekah dan panjinya berwarna putih.´ Tirmidzi menyatakan hadis ini gharib. Menurut banyak komentator hadis, jika Tirmidzi menyatakan gharib, artinya sama dengan lemah. Yang sanadnya lebih terjaga bersumber dari Yahya ibn Adam: ´ Nabi masuk Mekah dan mengenakan serban hitam.´

2. Bara´ ditanya tentang warna bendera Nabi dan menjawab ´warnanya hitam dari kain Namirah.´Tirmidzi menyatakan hadis ini hasan gharib, artinya sanadnya bagus tapi jalur periwayatannya tunggal.

3. ´Bendera Rasulullah berwarna hitam dan panjinya putih.´ Tirmidzi menyatakan hadis ini statusnya sama dengan hadis Bara´ yaitu hasan gharib.

Alhasil:

1. Status hadis yang digunakan para pengasong khilafah yang diklaim sebagai bendera atau panji Nabi itu tidak ada yang sampai derajat sahih mutawatir. Paling tinggi hasan, itu pun gharib.

2. Dalam hadis yang derajatnya paling tinggi hasan gharib itu pun tidak ada yang menjelaskan termaktub kalimat tauhid pada bendera/panji Nabi. Keterangan itu hanya muncul dari riwayat Abu Syaikh yang sudah dilemahkan oleh Ibn Hajar.

3. Dari keterangan ini jelas tidak ada yang namanya bendera tauhid. Bendera tauhid itu karangan Islam jihadis dan para pengasong khilafah. Tauhid harus kita junjung tinggi, kita gemakan dalam hati dan lafalkan dalam lisan, bukan sebagai bendera yang dikibarkan untuk menjagal orang kayak ISIS atau merongrong NKRI kayak HTI. Tauhid harus kita jaga kesuciannya dari agenda politik yang memecah belah semacam itu.

Kalau kamu tetap ngeyel soal bendera tauhid itu, bantahlah Ibn Hajar dan Tirmidzi. Ilmumu wis sundul langit?

 

 

Tags