Aba Asnawi Lamno: Harus Selektif Memilih Sang Guru

 
Aba Asnawi Lamno: Harus Selektif Memilih Sang Guru

LADUNI. ID, ULAMA- Di masa Imam as Sanusi sudah memperingatkan hati-hati dalam memilih guru dalam ilmu akidah,
Pilih guru yang sudah dikokohkan cahaya hatinya, zuhud hatinya dari dunia. Punya perhatian kepada orang yang miskin ilmu (awam yang baru belajar) dan orang mukmin yang lemah pemahamannya. Dan di zaman ini (masa Imam as Sanusi, 9 H/15 M) sudah jarang guru punya kriteria seperti dimaksud. jika ada, maka dekati dan belajarlah padanya.

Ini sebagian isi pengajian Aba Asnawi Lamno dalam sebuah halaqah beberapa waktu yang lalu. “Jika ada guru yang tidak mampu menguraikan peliknya ilmu kalam maka jauhi, karena lebih besar mafsadah (kerancuan dan kesesatan),” urai Aba Asnawi selaku pimpinan Dayah BUDI Lamno.

Juga, wajib hindari, mempelajari ilmu akidah yang penuh dengan kalam filosuf,
Para penulisnya mengantungkan diri dengan mengutip kegilaan mereka yang merupakan kekufuran yang nyata, yaitu akidah-akidah yang kenajisannya mereka tutupi dengan berbagai istilah dan ungkapan yang samar – samar, sulit dipahami dan hanya merupakan istilah-istilah tanpa subtansi, seperti kitab al fakr ar Razi tentang ilmu kalam, kitab Thawali’ karya al Baidhawi dan yang sepaham dengan mereka.

“Mereka jarang mendapat petunjuk karena menekuni ilmu kalam yang penuh dengan pendapat para filosuf yang belum mendapat cahaya keimanan di hati atau lisan,” jelas Aba Asnawi bersemangat mensyarah teks kitab muktabarah yang menjadi rujukan utama tauhid asy’ariyyah, ahlussunah wal jamaaah itu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN