Akibat Serangan Bom Bunuh Diri 50 Orang Tewas Saat Merayakan Maulid Nabi

 
Akibat Serangan Bom Bunuh Diri 50 Orang Tewas Saat Merayakan Maulid Nabi

LADUNI.ID, Kabul - Lebih dari 50 orang telah tewas dan lebih dari 80 orang terluka setelah ledakan besar merobek sebuah bangunan di ibukota Afghanistan di mana sejumlah besar orang, termasuk ulama, perayaan Maulid Nabi Muhammad (saw).

Serangan mematikan itu dilakukan di Uranus Wedding Hall di jalan bandara di pusat kota Kabul sekitar pukul 18:15 waktu setempat pada hari Selasa.


Stasiun televisi Afghanistan, Tolo News, mengutip sejumlah saksi mata, mengatakan setidaknya 1.000 orang hadir di aula pada saat ledakan, yang merupakan serangan paling mematikan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir.

Laporan mengatakan penyerang itu, yang mengenakan rompi bermuatan bahan peledak, memasuki ruang perjamuan di aula, sebuah kompleks perumahan besar beberapa ruang perjamuan besar, dan meledakkan bahan peledaknya.

Pejabat di Rumah Sakit Darurat Kabul mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya 30 ambulans telah bergegas ke lokasi ledakan dan lebih dari 40 orang luka parah.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi itu mengandung ciri serangan yang dilakukan oleh kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS), yang telah mengambil keuntungan dari kekacauan di Afghanistan dan membangun pijakan di wilayah timur dan utara negara yang dilanda perang itu.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Ashraf Ghani menyatakan Rabu hari nasional berkabung untuk para korban serangan mematikan, yang ia gambarkan sebagai “kejahatan yang tak termaafkan.”

Daesh, yang kedua bagi kelompok militan Taliban dalam hal pengaruh dan wilayah yang dimilikinya di Afghanistan, berada di belakang sekitar 52 persen kematian yang disebabkan oleh serangan militan yang kompleks di negara yang dilanda perang tahun ini, menurut laporan PBB yang dirilis pada bulan Juli.

Meskipun kehadiran pasukan asing terus di seluruh negeri, Taliban telah terlibat dalam militansi luas, menewaskan ribuan warga sipil serta pasukan keamanan Afghanistan dan menggusur puluhan ribu orang di seluruh negeri sejak itu.

 

(FT/srf)