Mubaadalah Kunci Hidup Samara Dunia-Akhirat

 
Mubaadalah Kunci Hidup Samara Dunia-Akhirat

LADUNI.ID. KOLOM- Sebagai kepala rumahtangga, Rasulullah menangani setiap persoalan yang timbul dalam rumahtangga beliau dengan sikap yang tenang , pandangan yang jernih, dan tindakan yang bijak.

 Tidak pernah ada catatan beliau marah kepada istrinya dengan amarah yang meluap-luap. Tidak ada kisahnya beliau melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Tidak pula beliau mencacimaki istri beliau, maupun melontarkan kata-kata yang bernada menghina dan merendahkan martabat istrinya. Kalaupun beliau marah, hanya sebentar, kemudian menjadi lembut.

Karena itu, dalam berumahtangga, perlu adanya kesepakatan ruang “kerja” sekaligus komitmen untuk berbagi bersama-sama. Tugas memandikan anak, misalnya, bukan lagi dianggap sebagai tugas istri. 

Melainkan suami juga memiliki tanggungjawab untuk melakukannya sebagai wujud cinta kepada buah hatinya. Demikian pula pekerjaan lainnya. 

Jika istri memasak, maka suami bisa membantunya membersihkan dapur maupun mencuci piring. Sebuah hal remeh yang membuat istri bertambah sayang kepada suaminya.

Perilaku berumahtangga yang demikian ini merupakan implementasi konsep berumahtangga ala Rasulullah. Beliau melakukan prinsip Mubaadalah. 

Istilah berasal dari bahasa Arab. Artinya, tukar menukar, baik besifat fisik seperti perdagangan maupun non-fisik seperti perilaku tenggang rasa. Ia juga berarti timbal-balik, resiprositi, atau kesalingan. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN