Tafsir dan Kajiannya

 
Tafsir dan Kajiannya

 

LADUNI.ID, KOLOM- Salah satu kajian yang menarik dalam Islam bernama tafsir. Kajian tafsir riwayat sering juga disebut dengan istilah tafsir naql atau tafsir ma'tsur. Cara penafsiran jenis ini bisa dengan menafsirkan ayat al-Quran dengan ayat al-Quran lain yang sesuai, maupun menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan nash dari as-Sunnah. Karena salah satu fungsi as-Sunnah adalah menafsirkan al-Quran

Pengertian dan Macam Tafsir

  1. Etimologi

Tafsir berasal dari isim masdar dari wajan (تفعيل). Kata tafsir diambil dari bahasa arab yaituيفسّر تفسيرا فسّر yang artinya menjelaskan. Pengertian inilah yang dimaksud di dalam lisan al arab dengan كشف المغطلى ( membuka sesuatu yang tertutup ).

  1. Pengertian tafsir secara bahasa ditulis oleh Ibnu Mahdzur ialah membuka dan menjelaskan maksud yang sukar dari suatu lafaz.
  2. Pengertian ini pulalah yang diistilahkan oleh para ulama tafsir dengan ايضاح و التبيين ( menjelaskan dan menerangkan ).
  3. Di dalam kamus bahasa indonesia kata “ tafsir” diartikan dengan keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-Qur’an
  4. Ada juga beberapa makna lain dari tafsir secara etimologi yaitu:
  1. Menampakan (الاظهار),
  2. menyibak (الكشف) dan
  3. merinci (التفصيل).
  4. Terminologi

Pengertian tafsir menurut para ulama tafsir:

  1. Imam al-Zarkasiy :

علم يعرف به كتاب الله المنزل على نبيه محمد صلى الله عليه وسلم و بيان معانيه و استخراج احكامه و حكمه

"Ilmu untuk memahami kitabullah yang diturunkan kepada Nabi, menjelaskan maknanya serta mengeluarkan hukum atau hikmah darinya"

  1. Imam al-Kilbi dalam kitab al-Tashil:

شرح القران و بيان معناه و الأفصاح بما يقتضيه بنصّه إو إشارته أو نجواه

"Menguraikan al-Qur`an dan menguraikan maknanya, memperjelas makna tersebut sesuai dengan tuntutan nash atau adanya isyarat yang mengarah ke arah penjelasan tersebut atau dengan mengetahui rahasia terdalamnya."

  1. Syekh Abd al-Azhim al-Zarqani dalam kitab Manahil al-'Irfan fi 'Ulum al-Qur`an

علم يبحث عن القران الكريم من حيث دلالته على مراد الله تعالى بقدر الطاقة البشرية

"ilmu yang membahas tentang al-Qur`an dari segi dilalah-nya berdasarkan maksud yang dikehendaki oleh Allah sebatas kemampuan manusia"

Berdasarkan pendapat ulama diatas sebagian ulama ada yang menyebutkan ilmu dan ada yang tidak dalam definisi tafsir. Jalan tengah untuk merumuskan kembali definisi klasik tafsir ini agaknya perlu dua rumusan yang berbeda paradigmanya.

  1. Tafsir sebagai ilmu dengan definisi yang merumuskan aspek-aspek terkait seperti asbab al-nuzul, makkiyah dan madaniyyah, muhkam dan mutasyabih, nasikh dan mansukh, 'am dan khash, mutlaq dan muqayyad, mantuq dan mafhum, amtsal, kisah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan persoalan instrumental.
  2. Tafsir sebagai metode dengan definisi yang merumuskan aspek-aspek terkait seperti petunjuk-petunjuk, hukum-hukum, perintah dan larangan, halal dan haram, janji dan ancaman, makna-makna dan lain sebagainya yang berhubungan dengan produktifitas.

Kesimpulan dan titik perhatian dari definisi tafsir di atas adalah meliputi :

  1. Pemahaman terhadap al-Qur`ân.
  2. Menjelaskan makna ayat.
  3. Mengeluarkan hukum-hukum.
  4. Menggali hikmah-hikmah Titik fokus definisi ini adalah ilmu.

Helmi Abu Bakar El-Langkawi,Penggiat Literasi Asal Dayah MUDI Samalanga.