Sanggar Omah Aksoro Gelar Malam Puncak Kreativitas
LADUNI.ID, PONTIANAK - Sanggar Omah Aksoro dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon K.H.Abdurrahman FISIP UNTAN gelar Malam Puncak Kreativitas yang dihadiri oleh kurang lebih ratusan mahasiswa dari berbagai kampus, dihadiri juga oleh pengurus-pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mulai dari Rayon, Komisariat, Pengurus Cabang, juga kader PMII kalbar selain itu, dihadiri juga oleh Dosen Antropologi FISIP UNTAN Agus Yuliono, MA. Acara ini dilaksanakan di Taman Budaya Kalbar. Sabtu malam (24/11/2018)
Dalam pelaksanaan tersebut Desi Lestari selaku ketua Omah Aksoro menyampaikan bahwa, malam puncak Kreatifitas seni Omah Aksoro adalah merupakan suatu wujud apresiasi terhadap anggota pengembangan seni yang ada di Sanggar Omah Aksoro, sebagaimana telah ditampilkan pada malam puncak kreatifitas yakni berbagai penampilan, mulai dari tari nusantara, tari cidayu juga tari antar budaya, beatbox, musikalisasi puisi, seni bela diri, biola, akustik, teater dll.
"Terus terang saja acara ini telah dirangkai dan sebelumnya juga sudah ada latihan yang panjang agar acara ini dapat berjalan dengan lancar." Ungkap Desi
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, suluruh donatur, PMII Rayon Fisip UNTAN, terkhusus PMII dan seluruh anggota Omah Aksoro yang ikut serta dalam menyukseskan acara ini. Pungkasnya
Ia, berharap kedepannya Omah Aksoro ini, dapat lebih berkembang dalam pengembangan seni. Yang tentunya ini merupakan hal yang positif dalam potensi mereka karena, merupakan suatu wujud apresiasi dan dukungan terhadap perkembangan seni di Indonesia. Harapnya
Selain itu, Agus Yuliono,selaku dosen antropologi Fisip UNTAN, sepakat dengan sebuah adagium, "Hidup itu pendek, seni itu panjang". Maka sangat menarik ketika Omah Aksoro menampilkan pagelaran seni.
"Semua yang hadir malam ini bebas menikmati dan merenungkan apa yang ditangkap indera. Akan tetapi satu yang jelas terasa di Taman Budaya Kalbar, semua yang datang membawa keluasan hati, senyuman, tepuk tangan, saling bertukar sapa dan salam, tertawa, naik turunnya melodi itu bisa jadi bukti. Dan itu semua patut untuk mengisi kehidupan ini. " Ungkapnya
Tak hanya itu, Ia memperjelas bahwa seni itu bisa menembus berbagai sekat dan perbedaan untuk saling merangkul bersama. "Maka dari itu, Omah Aksoro teruslah berseni karena seni itu panjang. Jadi, Memang sudah seharusnya, Omah Aksoro menjadi salah satu alternatif ruang-ruang belajar berbudaya. Bahkan laku hidup sehari-hari adalah seni. Tanpa seni, hidup ini akan kaku, beku dan penuh seteru." Pungkasnya
Melalui Omah aksoro berbagai seni bisa dikembangkan karena Omah Aksoro merupakan wadah kesenian. ( Rokib/
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...