Dongkrak Harga , Jokowi Pernah Minta PM Tiongkok Beli Lebih Banyak Kelapa Sawit

 
Dongkrak Harga , Jokowi Pernah Minta PM Tiongkok Beli Lebih Banyak Kelapa Sawit

LADUNI.ID,PALEMBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan guna mendongkrak harga kelapa sawit yang dalam beberapa tahun ini mengalami kemerosotan, Pemerintah sudah melakukan beberapa langkah. Salah satunya menurut Jokowi, Pemerintah sudah empat  tahun mengirimkan tim ke Uni Eropa dan berbagai negara.

“Tapi sebetulnya ini urusan bisnis,urusan jualan mereka, juga jualan yang namanya minyak bunga matahari. Kita jualan minyak kelapa sawit, sehingga masuk ke sana sekarang mulai dihambat-hambat,” kata Presiden Jokowi pada Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, di Palembang, Minggu (25/11) sore.

Menurut Jokowi awal tahun yang lalu dirinya juga ketemu Perdana Menteri Tiongkok untuk meminta agar negara itu beli lebih banyak dari sekarang. 

“Saya minta tambahan, saya to the point aja saya ngomong ya minta agar produksi disini bisa diserap sehingga harganya bisa naik. Ada tambahan 500.000 ton, banyak sekali,” ujarnya.

Namun kata Jokowi penambahan itu ternyata juga belum mempengaruhi harga pasar secara baik. Jokowi juga mengingatkan, kebun kelapa sawit di seluruh Indonesia ini sudah berada pada posisi yang sangat besar sekali, nomor satu di dunia.

Menurut Jokowi kebun kelapa sawit di Indonesia, luasnya 13 juta hektar, baik yang ada di Sumatera, Kalimantan, Papua, juga ada di Jawa. Produksinya setiap tahun 42 juta ton.

“Bayangkan 42 juta ton. itu kalau dinaikkan truk berarti kurang lebih 10 juta truk angkut itu, ya untuk bayangan betapa gede sekali jumlah ini. Kita sekarang ini bersaing dengan Malaysia bersaing dengan Thailand, tapi kita tetap yang terbesar,” ungkap Jokowi 

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengendalikan harga sawit ini tidak mudah, karena ini perdagangan internasional , perdagangan global tidak bisa mempengaruhi mereka.

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi dirinya sudah memerintahkan sejak 3 (tiga) bulan lalu agar kelebihan pasokan CPO juga dipakai untuk campuran solar, namanya Biodiesel (B) 20.

Menurut Jokowi, ini nanti kalau berhasil mungkin akan bisa menaikkan, kita nggak impor minyak, minyak kelapa sawit bisa dipakai untuk mengganti produksi menjadi B20. Namun Presiden mengingatkan, ini butuh waktu kurang lebih setahun dari 3 bulan yang lalu.

“Bukan hal yang mudah sekali lagi 42 juta ton, itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu, truk yang kecil kan 4 ton kan,nah itu 10 juta truk berarti, gede sekali produksi kita gede sekali,” kata Presiden seraya menambahkan, pemerintah masih menunggu keberhasilan penerapan B20. 

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Kapolri Tito Karnavian, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.