Menarik Sekolah Luar Pesantren Menjadi Misi Kaderisasi di IPNU dan IPPNU

 
Menarik Sekolah Luar Pesantren Menjadi Misi Kaderisasi di IPNU dan IPPNU

LADUNI.ID, Pontianak – Bukan hanya menyasar kepada kaum awan, paham radikal sudah masuk ke berbagai lapisan masyarakat termasuk di dalamnya kaum pelajar. Karenanya yang mendesak dilakukan kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) agar melakukan inovasi strategi dalam melakukan pengkaderan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Romawi Martin dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat (Kalbar) saat memberikan sambutan pada Latihan Kader lanjut atau Lakut Pimpinan Wilayah IPNU dan IPPNU setempat.

Menurutnya, hal mendesak yang harus dipikirkan adalah melakukan inovasi kaderisasi agar sekolah selain di luar basis pesantren tertarik. “Dengan demikian keberadaan IPNU dan IPPNU tidak hanya diikuti komunitas pesantren saja, namun lebih luas lagi,” katanya, pada Jumat (30/11) kemarin.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa, kaderisasi IPNU dan IPPNU jangan hanya fokus pada pesantren namun masuk ke sejumlah sekolah negeri. “Agar kaderisasi IPNU IPPNU sendiri semakin meluas. Jika sudah begitu, maka pemahaman radikalisme pasti dapat diminimalisir keberadaannya," terangnya.

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar Latihan Kader Utama (Lakut). Kegiatan mengangkat tema Membangun Karakter Pelajar Menuju Generasi Emas Indonesia di aula kantor BKKBN provinsi setempat, jalan Sudarso Pontianak.

Pada pembukaan dihadiri perwakilan gubernur dan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalbar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Pelajar Muhammadiah (IPM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Juga terlihat utusan dari Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Kubu Raya serta Pimpinan Anak Cabang IPPNU Sungai Raya. Bahkan perwakilan Pimpinan Pusat IPPNU juga berkenan hadir.

PW IPNU IPPNU Kalbar menitikberatkan kepada perwakilan Pimpinan Cabang yang sudah terbentuk, di antaranya KKR, Sintang, Sanggau, Landak, Pontianak, Mempawah, serta Sekadau.

Ketua PW IPPNU Kalbar Siti Rohimah juga berharap pengkaderan dapat memberikan kekuatan dan mencetak kader yang cerdas sehingga berintegritas.

Lakut juga disertakan dengan Rapat Pimpinan Wilayah atau Rapinwil. Mengingat PC IPNU dan IPPNU Kalbar yang ada 14 kabupaten dan kota, namun yang sudah tercover 10 cabang itu medannya jauh dan susah jika harus dikumpulkan menjadi satu dalam dua waktu.

“Jadi, kegiatan ini kami jadikan momentum agar masing-masing pimpinan cabang yang ada di Kalbar dapat ikut dalam kegiatan Rapinwil" katanya.

Selain itu, Alfian perwakilan Gubernur Kalbar sekaligus membuka kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari berharap Lakut dapat menguatkan pemerintah untuk mencetak kader profesional agar dapat ikut serta dalam pembangunan daerah.

Bahkan, dirinya juga mengingatkan agar keberadaan badan otonom di NU ini harus selalu memegang fungsi dan asas utama berdirinya organisasi tersebut. " IPNU IPPNU ini harus memiliki kemampuan untuk ikut berperan serta dalam menegakkan etika dan moral, hukum dan peraturan dan budaya yang tumbuh di masyarakat serta ikut serta dalam pembangunan," pesannya.

“IPNU dan IPPNU memiliki tugas besar yaitu memperkuat kaderisasi,” jelas Indah Sugiarti dari Pimpinan Pusat IPPNU.

Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi kegiatan Lakut agar organisasi tidak mati. “Jangan lupa tetap mementingkan substansi dan asas serta tujuan utama keberadaan organisasi,” tandasnya.

Pada kegiatan tersebut, ditutup doa yang dibacakan Syaiful Bahri serta diakhiri dengan penyerahan name tag secara simbolis kepada peserta.