Rektor UIJ Bangga Mahasiswanya Raih Juara Wirausaha Muda

 
Rektor UIJ Bangga Mahasiswanya Raih Juara Wirausaha Muda

LADUNI.ID, Jember - Rektor UIJ, H Abdul Hadi menyampaikan bahwa Universitas Islam Jember (UIJ) akan terus mendorong  mahasiswanya untuk mengembangkan bakat yang dimiliki. Harapannya agar bakat tersebut kelak bermanfaat  bagi masyarakat dan dapat diabdikan untuk kampus milik NU Cabang Jember, Jawa Timur itu. 

Pernyataan ini disampaikan H Abdul Hadi saat menerima piala dari Imam Bukhori Muslim di gedung rektorat UIJ, Jumat (14/12). Dirinya sangat bangga dengan prestasi yang diraih Imam Bukhori Muslim dalam Diplomat Succes Challenge 2018 di Jakarta medio bulan ini.  Sebab, ajang  tersebut sangat  berkelas dan menuntut peserta untuk kreatif.

“Kami memberikan apresiasi terhadap Imam atas  capaian tersebut. Semoga mahasiswa yang lain bisa terpacu untuk mengharumkan nama UIJ,” tuturnya.

Dalam kompetisi wirausaha muda yang diselenggarakan oleh PT Wismilak, Imam terpilih sebagai pemenang  (7 besar)  itu. Ajang yang memperebutkan modal hibah tersebut diikuti oleh 8000 peserta se-Indonesia.

Tahapannya, peserta mengirimkan proposal lengkap dengan uraian produk yang  diolah. “Dari jumlah itu, kemudian disaring jadi 90 untuk babak semifinal, dan kemudian disaring lagi untuk masuk final menjadi 18 peserta. Di final, lalu dipilih  7 peserta. Jadi juaranya 7 orang,” ungkap Imam seperti dilansir dari laman NU Online, pada Sabtu (15/12).

Menurut penuturan mahasiswa semester satu Fakultas Pertanian jurusan agribisnis itu, dirinya menampilkan produk olahan salak dengan teknologi zero waste produk. Yaitu olahan salak  tanpa limbah. Semuanya habis untuk bahan konsumsi, mulai dari kesehatan hingga camilan.

Kemudian, kulit salak diolah dengan teknologi karbonisasi untuk mengobati penyakit diabetes. Dikemas dalam bentuk kantong teh sehingga mudah dikonsumsi. Bijinya diolah jadi verbisa seperti bubuk kopi untuk menyembuhkan kolesterol dan darah tinggi. Sedangkan dagingnya, dikeringkan jadi permen dan krupuk.

“Alhamdulillah, penelitian yang saya lakukan tidak sia-sia,” pungkas Imam.