Maulid Nabi, PMII Komisariat Politeknik Negeri Bali Merajut Persatuan Umat Beragama

 
Maulid Nabi, PMII Komisariat Politeknik Negeri Bali Merajut Persatuan Umat Beragama

LADUNI.ID I BALI - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Politeknik Negeri Bali mengadakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H sekaligus Harlah KOPRI Ke-51 di Gedung Widya Padma Politeknik Negeri Bali (15/12/2018). Rangkaian acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen mahasiswa dari masing-masing OKP dan juga kampus yang ada di Badung, seperti Universitas Udayana dan Politeknik Negeri Bali sendiri dengan total peserta sekitar 250 orang. Dalam rangkaian acara tersebut tak lupa juga hadir sebagai undangan Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Badung yakni H. Aap Syafrudin Muslich, Bu Adin Choiriah selaku ketua umum PC Muslimat NU Kab. Badung. Selain itu, hadir pula tamu undangan dari PW Muslimat NU Prov. Bali yang diwakili oleh Bu Anik Sriwardani, S. H., ketua umum LDNU Kab. Badung H. Ansori Sapar, S. Ag., ketua umum PC PSNU Pagar Nusa Badung Gus Hendrik, ketua MWCNU Kuta Selatan H. Bunadhi S. Pd. I., ketua umum ISNU Kab. Badung bapak Sugiono S. Ag, M. Pd. I., ketua umum PERGUNU Kab. Badung Bapak Ispandi, S. Hi., dan juga perwakilan dari PC GP Ansor Kab. Badung yang diwakili oleh sahabat Achmad Ardy Arifulloh Sekretaris PAC GP Ansor Kuta Selatan, serta hadir pula para tokoh masyarakat M. Romli, S. Pd. I., dan H. Sahuri.

Dalam acara tersebut Ketua Komisariat PMII Politeknik Negeri Bali sahabat Zainuddin Abror menyampaikan dalam sambutannya bahwa PMII adalah organisasi mahasiswa yang berlandaskan pedoman Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja), dimana PMII adalah garda terdepan yang akan menjadi pelindung bangsa khususnya kampus Politeknik Negeri Bali dari ajaran-ajaran, ideologi-ideologi radikalisme. Sehingga PMII mengajak kepada seluruh elemen mahasiswa untuk bersatu merajut persatuan serta kesatuan. Sebab, sudah bukan waktunya kita berselisih paham dengan agama lain, dengan kelompok lain, namun kita harus mampu mewujudkan kecintaan terhadap agama, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, PMII ingin bekerjasama dengan jajaran petinggi kampus, Direktur Politeknik Negeri Bali, Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Bali, serta Majlis Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Negeri Bali untuk saling bersinergi, saling mendukung, saling berkoordinasi demi tercapainya visi dan misi kampus Politeknik Negeri Bali yang juga menjaga stabilitas keamanan kampus dari faham radikalisme yang ingin memecah belah bangsa ini.

Selanjutnya, ketua KOPRI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sahabati Endah Palupi menjelaskan bahwa saatnya perempuan milenial saat ini mampu bergerak dan menjadi pelopor bagi perempuan-perempuan yang lain. Sebab, pada zaman sebelum Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT menjadi nabi dan Rasul, perempuan tidak memiliki kedudukan yang tinggi sebab pada saat ini perempuan menjadi budak seksnya kaum lelaki. Sehingga datangnya Rasulullah SAW merubah kondisi dan keadaan yang carut marut menjadi lebih baik dan lebih meninggikan derajat perempuan. Selain itu banyak tokoh perempuan yang dapat di tiru semangat perjuangannya dalam memperjuangankan kedudukan perempuan agar tidak dipandang sebelah mana, salah satunya yakni R. A. Kartini yang memperjuangkan hak-hak perempuan dalam pendidikan.

K. H. Drs. Mustofa Al Amin S. H. M. H. I., (Rais Syuriah PCNU Kota Denpasar, Pengurus FKUB Kota Denpasar, mantan ketua umum MUI Kota Denpasar) dalam ceramahnya di kesempatan itu menyampaikan bahwa pemuda khususnya mahasiswa harus ikut berperan dalam organisasi kemahasiswaan yang ada dikampus agar dapat mengembangkan wawasan serta ilmu pengetahuan di dalam maupun di luar kampus. Namun mahasiswa yang ikut dalam suatu organisasi harus dapat memahami bagaimana pola gerak, ideologi, serta aturan yang berlaku dalam organisasi tersebut agar mahasiswa tidak salah dalam memilih dan memasuki organisasi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Oleh sebab itu peran PMII sebagai organisasi mahasiswa harus bisa ikut membantu mengawal mahasiswa-mahasiswa untuk ikut andil dalam organisasi dan dapat meneruskan perjuangan para kyai-kyai Nahdlatul Ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 Acara di tutup oleh do’a dari penceramah dan juga diiringi oleh grup Hadrah Fosda Bali. Setelah itu adanya penyerahan piagam kepada Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Badung; H. Aap Syafrudin Muslich, K. H. Drs. Mustafa Al Amin S. H. M. H. I., serta PC GP Amsor Kab. Badung yang diwakili oleh sahabat Achmad Ardy Arifulloh yang diserahkan oleh Ketua Komisariat PMII Politeknik Negeri Bali sahabat Zainuddin Abror. 

(ard/dad)