Muktamar Sastra Digelar Pertama Kali, Pesantren Sukorejo Jadi Tuan Rumah

 
Muktamar Sastra Digelar Pertama Kali, Pesantren Sukorejo Jadi Tuan Rumah

LADUNI.ID, Situbondo – Untuk pertama kalinya, Muktamar Sastra 2018 digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur atau Pesantren Sukorejo menjadi tuan rumah. Sejumlah pelaku dan penggiat sastra tanah air akan hadir dan memeriahkan acara yang berlangsung Selasa hingga Kamis (18-20/12) tersebut.

"Muktamar Sastra 2018 adalah sebuah ikhtiar. Satu upaya untuk mendorong gerak bangsa ini agar tidak melulu menjadikan politik dan ekonomi sebagai panglima," terang Ahmad Najib, Senin (17/12) kemarin.

Ahmad Najib yang juga Ketua Dewan Pengarah Muktamar Sastra ini mengemukakan bahwa muktamar digelar agar rakyat tidak hanya disuguhkan persoalan politik. “Sebab, akhir-akhir ini tensi politik sudah mulai memanas,” kata Gus Najib, sapaan akrabnya.

Dia pun menuturkan, bangsa Indonesia dibangun dengan tatanan dan ajaran-ajaran baik, nilai kerukunan, saling mengormati, gotong-royong dan tenggang rasa. "Jika hari ini sebagian dari nilai-nilai itu memudar, maka gerakan kebudayaanlah yang diharapkan bisa memulihkan kembali. Dengan jalan kebudayaan kita berharap bisa kembali menggali kenusantaraan dan membangun kebangsaan," tuturnya.

Selain daripada itu, menurut Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur ini, selama kegiatan yang baru kali pertama diadakan tersebut diisi dengan diskusi pleno dan diskusi panel. "Jadi kita akan diskusikan sejarah dan khazanah kesusasteraan pesantren. Selain itu, kita juga akan membahas pergumulan kesusasteraan di Indonesia," ungkapnya.

Di samping itu, Gus Najib juga berharap, dengan mengambil dua tema besar ini dapat memunculkan pemetaan kesusasteraan nusantara. "Paling tidak, dalam dua segmentasi besar, yakni sastra pesantren dan sastra Indonesia non-pesantren," ungkapnya.

Setidaknya terdapat ratusan sastrawan dari seluruh Indonesia akan hadir pada kegiatan ini. Sebut saja KH Mustofa Bisri, KH R Achmad Azaim Ibrahimy, KH D Zawawi Imron, KH Mutawakkil Alallah dan Emha Ainun Nadjib secara khusus telah memberikan kepastian untuk hadir.