Banser Dikatakan Murtad karena Jaga Greja, Gus Ghofur: Sama Saja Dia Menuduh Sayyidina Umar Murtad

 
Banser Dikatakan Murtad karena Jaga Greja, Gus Ghofur: Sama Saja Dia Menuduh Sayyidina Umar Murtad

LADUNI.ID, Rembang - Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang III KH Abdul Ghofur Maimoen menyesalkan hujatan murtad terhadap Banser dalam menjaga gereja. Padahal, dalam fikih Islam, penghormatan terhadap warga nonmuslim sudah selesai.

"Siapa yang berani mengatakan Sayyidina Umar murtad?," ujar pria karib dipanggil Gus Ghofur itu, di Batam Kepulauan Riau, Ahad (27/11).

Menurut Doktor Ushuluddin  Tafsir Universitas Al-Azhar, Mesir itu, Sayyidina Umar ketika memimpin kekhalifahan tidak membakar gereja karena dalam fiqih Islam, umat Islam juga menjaga warga negara yang nonmuslim.

"Sayyidina Umar bin Khotob tidak merusak tempat ibadah nonmuslim. Siapa yang berani mengatakan beliau murtad. Kalau ada Banser menjaga gereja itu mengikuti fikih Islam dan juga Sayyidina Umar," kata dia pada peserta Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) III, digelar di Asrama Haji Batam Centre, Engku Putri, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Selain itu, Gus Ghofur juga menambahkan, di media sosial (medsos) banyak yang mencibir  Ansor dan Banser. Bahkan ada yang menghujat ketika Banser Riyanto yang menjaga gereja mati karena bom, bukan bersimpati.

"Saya salah satu pimpinan Banser. Kalau ada apa-apa dengan Banser, saya ikut bertanggung jawab. Apa yang dilakukan Banser dalam kerangka menjaga NKRI. Kalau kita bangga dengan Indonesia, itu tidak menjadi soal karena nabi-nabi juga melakukan itu. Anak turun Nabi Ibrahim melahirkan bangsa-bangsa besar, dan mereka bangga dengan bangsanya," terangnya didamping Ketua Bidang Kaderisasi PP GP Ansor Ruchman Basori.

Gus Ghofur juga menyampaikan bahwa Islam disampaikan melalui Nabi Muhammad karena nabi memang hebat dan tahu rumusan masalah.

"Banser tidak akan lagi menjaga gereja jika ada jaminan kelompok radikal tidak lagi meneror gereja. Tapi sebaliknya, kalau teror terhadap gereja masih ada, maka Banser akan tetap menjaga gereja karena dalam fikih Islam itu sudah clear," pungkasnya.