Indonesia Menjadi Negara Ketiga Konsumsi Data, Ini 4 Aplikasi yang Sering Dibuka

 
Indonesia Menjadi Negara Ketiga Konsumsi Data, Ini 4 Aplikasi yang Sering Dibuka

Laduni.id, Jakarta – Dilansir dari Ericsson Mobility Report, pelanggan data seluler di Indonesia terbesar ketiga di dunia. Total jumlah layanan data seluler pada kuartal ketiga 2018 mencapai 7,9 miliar dengan Whatsapp jadi aplikasi favorite pertama, diikuti Youtube dan Instagram.

Pada kuartarl tersebut juga terjadi pertumbuhan trafik layanan data hingga mencapai 79 persen dari tahun ke tahun, dan hal itu merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2013.

“Pada kuartal 3 2018, memiliki penambahan pelanggan baru sekitar 120 juta orang. Terbesar masih dimiliki oleh Tiongkok karena pertumbuhannya yang pesat dengan penambahan 37 juta pengguna. Indonesia memiliki penambahan 13 juta di posisi ketiga, “ kata Head of Network Solution Ericsson Indonesia Ronni Nurmal di Jakarta, Kamis (20/12)

Menurut data analisis Ericsson yang berasal dari App Annie 2018, rata-rata konsumsi data seluler per bulan di Indonesia menunjukkan peningkatan. Persentase penggunaan yang mengonsumsi lebih dari 10 GB data per bulan telah meningkat 12 persen pada Oktober 2017 menjadi 26,8 persen pada Oktober 2018.

"Peningkatan paling besar adalah penggunaan aplikasi seperti WhatsApp meningkat 153 persen, YouTube 111 persen, Instagram 41 persen dan Facebook 30 persen. Selain itu, lebih banyak penggunaan konten video juga menjadi pendorong utama konsumsi data di Indonesia," kata Ronni.

Di Asia Tenggara dan Oceania, lanjutnya, penggunaan WCDMA dan HSPA masih menjadi teknologi yang dominan digunakan, kecuali di India dan Cina.

Data tersebut menyebutkan bahwa terdapat 48 persen dari seluruh pelanggan data seluler yang menggunakan WCDMA dan HSPA. Namun, langganan LTE atau yang lebih dikenal dengan 4G, tumbuh hingga 70 persen selama 2018 dan mewakili pangsa pasar 26 persen.

"Pertumbuhan LTE akan terus meningkat hingga mencapai 63 persen dari keseluruhan langganan pada 2024 di wilayah tersebut," tutur Ronni. "Pertumbuhan trafik layanan data pada smartphone aktif akan semakin kuat, dari 3,8 gigabita (GB) setiap bulan, diperkirakan akan menjadi 19 GB setiap bulannya pada 2024."