Begini Usulan Yudi Latif untuk Berantas Konservatisme Agama dalam Berpolitik

 
Begini Usulan Yudi Latif untuk Berantas Konservatisme Agama dalam Berpolitik

LADUNI.ID, Jakarta – Sebagai upaya memberantas konservatisme agama dalam berpolitik di Indonesia, aktivis sekaligus Cendekiawan Muda Indonesia, Yudi Latif, Ph.D mengusulkan agar pemerintah melibatkan kebudayaan dan pendidikan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Dialog Lintas Iman tentang Kehidupan Umat Beragama yang di selenggarakan oleh Kementerian Agama RI (Kemenag RI) di Discover Hotel, Ancol, Jakarta, Jumat (28/12).

"Makanya saya bilang konservatisme agama itu menginyaratkan ada kebudayaan, nah oleh karna itu ya kalau ingin meberantas konservatisme dan lain-lain tidak cukup hanya dengan melihat dari sisi agamanya saja, kita harus melihat dari sisi kebudayaan, pendidikan, daya baca, kemudian manajemen pergaulan sosial," terangnya.

Yudi Latif berpendapat bahwa melalui kebudayaan pemerintah bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebab masyarakat bisa memiliki nalar baca yang positif untuk menghasilkan tindakan yang baik.

"Itu yang saya katakan tadi, sebenernya ini kan level budayawan dan level peradaban kita. Otonomi masyarakat itu kan ditentukan oleh daya baca, daya tafsir, kemandirian, agar tidak semata-mata menerima apapun yg datang dari atas. Bisa punya daya seleksi, itu kan bagaimana level literasi kita, ekukasi kita," ujar Yudi.

Adapun penulis buku "Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas, Aktualitas Pancasila" ini lantas menegaskan, pemerintah harus kembalikan Otoritas sekolah-sekolah kebudayaan yang dulu dicampur adukkan dengan istilah keberagaman.

"Bagaimana menata kembali sekolah pendidikan umum yang utamanya sekokah budaya, yang dulu menjadi pertukaran antar keberagaman. Sekarang Institusi itu justru menjadi basis pemecah pola kita, basis yang mempersoalkan kembali kepercayaan identitas," pungkas Yudi Latif.