Pekalongan Punya PTN NU Baru: ITS - NU Pekalongan

 
Pekalongan Punya PTN NU Baru: ITS - NU Pekalongan

LADUNI.ID, Jakarta - Alhamdulillah hari ini Senin 31/12/2018 di Pendopo Kab Pekalongan,  Menristekdikti Mohamad Nasir hadir dan  menyerahkan langsung SK berdirinya ITS-NU (Institut Teknologi & Sain-NU). Dengan ITS-NU Pekalongan berarti dalam periode KH.Said Aqil Siroj (Ketum PBNU 2010 - 2020) telah berdiri 33 PTNU baru. Dari total 229 PTNU milik pesantren, yayasan dan  BHP-NU.

Sambutan Menristekdikti menekankan pentingnya mutu & kemajuan. PTNU harus ada progres secara bertahap & berkelanjutan. Dukungan akademik, riset, & publikasi harus terus diperkuat. Daya saing Indonesia di bidang akademik & riset semakin menggembirakan. Bahkan publikasi ilmiah Indonesia sudah mengalahkan semua negara Asean, termasuk Singapura, Malaysia, & Thailand.

Ahad malam 30/12 Ketua PBNU bidang Pendidikan beri arahan teknis terkait managemen & tatakelola bg PTNU baru. Penting bg PTNU baru untuk sederhankan struktur, sedikitkan pos jabatan & staf admin. Memperkuat fungsi fundamental pendidikan dgn memperkuat layanan prima. Juga penting pendayagunaan dosen dlm kewirausaan akademik (academic venture & reinventing with entrepreneurial activities).

Ketua PBNU berharap PCNU & PWNU terus perkuat  pengelolaan & pendayagunaan asset (Asset Liability Management). Hakekatnya NU itu kaya. Tapi banyak yg tidak sadar bhw NU itu kaya. Sadarkanlah mereka bhw NU itu kaya. Asset NU yg kaya itu berupa tanah, gedung, sekolah, madrasah, rumah sakit, masjid dsb perlu optimalisasi dayaguna. Jangan mudah puas dgn yg ada. Jangan jemu berusa menjadi yg terbaik. Kaum minimalist itu tidak punya masa depan. Sing penting ono & sing penting duwe. Ada 2 kata kunci untuk memperkuat liabilitas asset :  1) konsolidasikan asset NU dg mencatat, identifikasi, & dayagunakan secara optimal; 2) kapitalisasikan asset secara efektif & efisien. Asset Liability Management adalah kunci  kemajuan NU masa depan. Salam.

فافعلوا الخير لعلكم تفلحون
Lakukanlah mutu pasti kamu beruntung.