Orang yang Suka Mengkafirkan adalah Orang yang Tak Punya Guru

 
Orang yang Suka Mengkafirkan adalah Orang yang Tak Punya Guru

LADUNI.ID, Rembang - Acara Tasyakuran Khataman Tafsir Al-Jalalain yang diampu oleh KH Syarofuddin IQ diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang pada Ahad (13/1) lalu. Kegiatan ini diadakan di halaman pesantren dengan menghadirkan KH Ubaidullah Shodaqoh untuk menyampaikan mauidzah hasanah.

Pada acara tersebut, Kiai Ubaid menjelaskan kepada para hadirin bahwa saat ini banyak sekali orang yang menganut Islam gaya baru. Menurutnya, kelompok ini adalah mereka yang menyatakan dirinya baru hijrah, akan tetapi memiliki kebiasaan suka menyalahkan yang tidak sepemikiran dengan mereka.

“Mereka adalah orang-orang yang baru hijrah. Namun suka menyesatkan bahkan mengafirkan yang lainnya,” terangnya.

Kiai Ubaid yang juga sebagai Rais PWNU Jawa Tengah ini mengatakan bahwa mereka biasanya tidak memiliki guru. Kalaupun ada, guru mereka tidak memiliki guru. “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak punya guru. Jika punya guru, gurunya tidak punya guru,” ucapnya.

“Meskipun yang dibaca Al-Qur’an, meskipun yang dibaca hadis, akan tetapi tidak sesuai dengan Nabi Muhammad. Tidak ada di pesantren istilah santri otodidak. Santri itu ilmunya berasal dari gurunya,” tambahnya.

Selain itu, Kiai Ubaid juga mengingatkan kepada para santri agar senantiasa belajar dengan adanya guru. Hal ini dikarenakan jika seseorang tidak memiliki guru, kemungkinan besar akan menjerumuskan orang lain.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN