Biografi Sahabat Amir bin Fahirah At-Tamimi

 
Biografi Sahabat Amir bin Fahirah At-Tamimi
Sumber Gambar: Ilustrasi (foto istimewa)

Daftar isi Biografi Sahabat Amir bin Fahirah At-Tamimi

1.    Riwayat Hidup
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Kisah-kisah
2.1  Memeluk Islam
2.2  Merdeka dan Ikut Hijrah Rasul
2.3  Diutus Rasulullah ke Najed

3.    Chart Silsilah Sanad

4.    Referensi

Amir bin Fahirah At-Tamimi adalah maula (budak) Thufail ibnu Harits yang beraasal dari suku Azdi. Beliau merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memeluk Islam sejak dini.

1. Riwayat Hidup

1.1 Lahir

Tidak diketahui secara pasti tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya Amir bin Fahirah At-Tamimi karena minimnya sumber informasi.

1.2 Wafat

Amir bin Fahirah At-Tamimi wafat dalam perang Bir Ma’unah pada tahun 35 Hijriyah.

2.1 Memeluk Islam

Amir bin Fahirah At-Tamimi memeluk Islam sejak dini. Setelah Amir mendengar bahwa Muhammad ibnu Abdullah diberi wahyu dari Allah SWT, maka beliau bergegas datang ke hadapan Rasulullah. Kemudian menyatakan keislamannya di hadapan Rasul. Keislamannya menimbulkan kemarahan di kalangan kaum Quraisy karena mereka khawatir makin tersebarnya agama Islam. Mereka mencoba mengembalikannya kepada kekufuran dengan janji kemerdekaan dan juga ancaman, namun Amir hanya menutup telinganya dan mengikrarkan bahwa tidak ada satupun yang beliau takuti selain Allah SWT.

Beliau kemudian menantang kaum Quraisy, yang membuat kaum itu geram dan lalu melemparnya ke atas batu-batu yang panas di siang hari setelah menelanjanginya, lalu mereka juga menyetrika para budak dengan besi yang panas. Namun tidak ada satupun yang mau kembali kepada kekufuran.

2.2 Merdeka dan Ikut Hijrah Rasul

Setelah Abu Bakar mengetahui bahwa Amir ibnu Farihah masuk Islam, dan setiap hari beliau menanggung beban yang amat berat, maka beliau segera pergi ke rumah Thufail untuk membeli Amir.

Setelah Amir memperoleh kemerdekaan beliau turut berhijrah bersama Rasulullah, dan menjadi tamu Sa’ad ibnu Khaitsamah. Sa’ad adalah salah seorang dari 12 pemimpin baiat Aqabah yang kedua. Di Madinah, Amir sibuk berdagang, tapi beliau tidak pernah absen untuk shalat berjamaah bersama Rasulullah. Beliau sedikit berbicara, dan lebih suka berdzikir kepada Allah. Beliau juga turut dalam beberapa peperangan, dan termasuk dalam pasukan yang berjalan kaki. Beliau juga termasuk yang diberi peringatan oleh Allah pada saat perang uhud, karena melakukan pelanggaran menuruni bukit uhud.

2.3 Diutus Rasulullah ke Najed

Pada bulan Safar tahun ke-empat hijriah, seorang pembesar Najed yang bernama Amir ibnu Malik, dengan panggilan Abu Barra yang meminta beberapa utusan dari Rasulullah untuk mengajak kaumnya mengikuti agama Islam. Dan dia berani menjamin kalau utusan tersebut tidak akan diserang oleh kaumnya. Akhirnya Rasulullah mengutus 40 orang yang di antaranya adalah Amir ibnu Farihah, di bawah pimpinan Al Mundzir ibnu Amr. Setelah berkemah di Bi Ma’unah, utusan itu mengirim lagi Haram ibnu Malhan sebagai delegasi untuk menyampaikan surat dari Rasulullah kepada Amir ibnu Thufail yang menjadi tokoh di daerah itu. Amir Ibnu Thufail enggan membaca surat itu, sebaliknya ia malah menghunus pedang dan membunuh utusan tersebut. Dia kemudian meminta bantuan Bani Amir untuk meyerang utusan lain Rasulullah, namun Bani tersebut menolak dengan alasan tidak akan melanggar janji Abu Barra’. Bantuan baru dia dapat oleh Bani Sulaim, yang langsung mengepung para utusan Rasulullah. Mereka membunuh para utusan tersebut hingga tersisa hanya 3 orang.

Amir ibnu Farihah, termasuk utusan yang syahid di Bir Ma’unah, beliau dibunuh oleh Jabr ibnu Salma al Kabaly dengan tusukan panah di antara dua pundaknya, hingga ujung panah itu menembus pundaknya.

Ketika terbunuh Amir ibnu Farihah sempat berkata, “Sungguh aku telah beruntung.”
Jabar kemudian bertanya, “Karena apakah Amir merasa beruntung pada saat itu?” Para sahabat menjawab, “Ia beruntung karena mati syahid.” Jabar menambahkan, “Sungguh, aku melihat jenazahnya terangkat tinggi ke langit, hingga aku tidak bisa melihatnya.” Setelah menyaksikan kejadian itu Jabbar menyatakan masuk Islam.

Setelah berita para utusan tersebut sampai ke Rasulullah, beliau merasa sangat sedih, dan beliau bersabda, “Ini adalah perbuatan Abu Barra. Sebelumnya aku tidak ingin mengirim utusan ke Nejeb karena aku khawatir kejadian seperti ini.”

Kemudian para sahabat melaporkan, “Kami tidak menemukan jenazah Amir Ibnu Farihah padahal ia juga mati syahid.”

Sabda beliau, “Malaikat telah mengubur jenazahnya dan kini ia berada di tempat yang paling tinggi.”

3. Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Amir bin Fahirah dapat dilihat DI SINI.

4. Referensi

Dikumpulkan dari berbagai sumber

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya