Lima Mafaat Merantau Menurut Imam Syafi’i

 
Lima Mafaat Merantau Menurut Imam Syafi’i
Sumber Gambar: Ilustrasi seorang pemuda merantau(foto istimewa)

Laduni.ID, Jakarta - Imam Syafi’i memiliki banyak syair, di antaranya tentang menuntut ilmu. Syair ini sering kita dapatkan di dalam nazham “Alala” yang pastinya tak asing di kalangan para santri. Ya, mereka biasanya menadhamkannya ketika hendak belajar bersama di pesantren.

Berikut nadham itu:

ﺗَﻐَﺮَّﺏ ﻋَﻦِ ﺍﻷَﻭﻃَﺎﻥِ ﻓﻲ ﻃَﻠَﺐِ ﺍﻟﻌُﻠﻰ # ﻭَﺳﺎﻓِﺮْ ﻓَﻔِﻲ ﺍﻷَﺳﻔَﺎﺭِ ﺧَﻤﺲُ ﻓَﻮﺍﺋِﺪَ

ﺗَﻔَﺮُّﻳﺞُ ﻫَﻢٍّ ﻭَﺍِﻛﺘِﺴَﺎﺏُ ﻣَﻌﻴﺸَﺔٍ # ﻭَﻋِﻠﻢٌ ﻭَﺁﺩﺍﺏٌ ﻭَﺻُﺤﺒَﺔُ ﻣﺎﺟِﺪِ

Merantaulah dan pergilah jauh dari kampung halaman
Ada lima manfaat yang akan kau dapatkan

Menggapai cita-cita, mencari nafkah,
Mendapat ilmu pengetahuan, belajar adab tata krama, dan bersahabat dengan orang mulia

Penjelasan:

1. Menggapai cita-cita

Setiap individu pasti memiliki impian dan cita-cita yang telah mereka pikirkan sejak kecil. Merantau tentunya menjadi peluang emas demi terwujudnya cita-cita, apapun cita-citanya.

2. Mencari nafkah

Ada pepatah mengatakan, sukses di kampung sendiri sudah biasa, sukses di kampung oranglah yang luar biasa. Sudah tak asing lagi jika di daerah tempatmu tinggal, ada beberapa orang perantauan yang menetap di sana.

Tujuan mereka di antaranya mencari penghidupan untuk keluarganya. Mereka rela untuk meninggalkan kampung halamannya.

3. Ilmu pengetahuan

Dengan merantau adalah cara untuk memperoleh ilmu pengetahun. Hal ini sudah dicontohkan oleh imam Syafi’i sendiri, sebagaimana beliau merantau untuk menuntut ilmu kepada gurunya, yaitu Imam Malik bin Anas yang berada di kota Madinah.

4. Adab tata krama

Adab tata krama adalah hal yang sangat penting dalam berinteraksi dengan manusia. Yang dimaksud di sini, jika kita merantau, maka kita akan mendapatkan adab pergaulan yang baru.

Kita akan bergaul dengan berbagai golongan, bermacam-macam ras juga suku yang bervariasi, maka kita akan semakin memahami perbedaan pendapat dan juga memahami sikap-sikap tiap individu. Karenanya, dapatkanlah pengalaman sebanyak-banyaknya di perantauan.

5. Bersahabat dengan orang mulia

Bersahabat dengan orang baik sangatlah penting, mungkin saja mereka dapat menolongmu, bukan hanya di dunia, semoga juga di akhirat kelak. Sebagaimana disebutkan dalam bait Alala :

ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺇِ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺄَﻝْ ﻭَﺳَﻞْ ﻋَﻦْ ﻗَﺮِﻳْﻨِﻪِ # ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟْﻘَﺮِﻳْﻦَ ﺑِﺎﻟْﻤُﻘَﺎﺭِﻥِ ﻳَﻘْﺘَﺪِﻱ

ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺫَﺍ ﺷَﺮٍّ ﻓَﺠَﻨِّﺒْﻪُ ﺷُﺮْﻋَﺔً # ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺫَﺍ ﺧَﻴْﺮٍ ﻓَﻘَﺎﺭِﻧْﻪُ ﺗَﻬْﺘَﺪِﻱ

Jika ingin mengetahui seseorang tanyakan saja kepada temannya, karena sesungguhnya seorang teman itu mengikuti (menyerupai) temannya.

Maka apabila ia buruk, segeralah jauhi, namun apabila ia baik dekatilah ia, maka kamu akan mendapat petunjuk (hidayah). Wallahu A'lam